BANDASAPULUAH.COM — Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (DPP PKPS) menggelar doa bersama untuk korban bencana banjir, longsor, dan banjir bandang yang melanda kampung halaman Pesisir Selatan. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan syukuran penempatan Kantor Sekretariat Operasional Harian DPP PKPS di Jl. Caman Raya No. 90/99, Jati Bening, Bekasi pada Minggu (14/12/2025)
Doa bersama ini menjadi ekspresi keprihatinan sekaligus kepedulian perantau terhadap kondisi masyarakat di kampung halaman yang tengah menghadapi musibah. Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh empati, dengan doa-doa dipanjatkan agar korban bencana diberikan ketabahan serta perlindungan.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus dan perantau PKPS dari berbagai daerah. Selain menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi organisasi, pertemuan ini juga memperkuat ikatan emosional perantau dengan kampung halaman yang sedang dilanda bencana.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh MC Desni Dewita, dilanjutkan pembacaan kalam Ilahi oleh Bundo Gusnidar serta saritilawah oleh Enny Roslaeni. Sejak awal acara, suasana spiritual terasa kuat melalui lantunan ayat suci dan doa-doa yang dipanjatkan bersama.
Ketua Dewan Penasehat DPP PKPS, Zulhendri Chaniago, dalam sambutannya menegaskan bahwa doa bersama ini mencerminkan ikatan batin perantau dengan kampung halaman. Menurutnya, jarak tidak boleh memutus rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap kondisi masyarakat Pesisir Selatan.
“Perantau tidak boleh terputus secara emosional dengan kampung halaman. Ketika musibah datang, kebersamaan dan doa bersama seperti inilah yang menjaga kepedulian serta tanggung jawab kita,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina DPP PKPS, Sultan H. Indra Azhir Osman, menyampaikan bahwa syukuran penempatan kantor operasional harian harus dimaknai sebagai upaya memperkuat peran organisasi, termasuk dalam merespons kondisi darurat di kampung halaman.
“Kantor ini diharapkan menjadi pusat koordinasi dan penguatan organisasi, sekaligus sarana untuk mengonsolidasikan kepedulian perantau terhadap masyarakat Pesisir Selatan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas DPP PKPS, Alirman Sori, mengingatkan bahwa bencana alam yang terjadi merupakan ujian solidaritas dan kemanusiaan. Ia menekankan pentingnya peran perantau untuk terus peduli dan berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing.
“Musibah ini menguji rasa kemanusiaan kita. Perantau memiliki tanggung jawab moral untuk terus peduli dan saling menguatkan,” tuturnya.
Ketua Umum DPP PKPS, Adi Kasyaf, menegaskan bahwa doa bersama dan syukuran penempatan kantor operasional harian merupakan satu kesatuan pesan bahwa penguatan organisasi harus sejalan dengan kepedulian sosial.
“Kantor ini bukan sekadar tempat bekerja, tetapi simbol kesungguhan PKPS untuk terus hadir, terutama saat kampung halaman sedang tertimpa musibah,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PKPS, Bakri Maulana, menambahkan bahwa keberadaan kantor operasional harian akan mempercepat koordinasi antarperantau, khususnya dalam penyaluran bantuan dan komunikasi kepedulian bagi korban bencana di kampung halaman.
“Dengan sekretariat yang aktif setiap hari, PKPS diharapkan lebih sigap mengoordinasikan langkah-langkah kepedulian perantau, terutama saat masyarakat kita sedang menghadapi bencana,” katanya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan tausyiah dan doa yang dipimpin oleh Ustadz Zetri Ahmad Fathullah, yang memohon agar masyarakat Pesisir Selatan diberikan kekuatan, ketabahan, serta dijauhkan dari bencana di masa mendatang.
Ketua Panitia, Edi Mukhriadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menilai kebersamaan pengurus dan perantau menjadi kunci kelancaran acara meski dilaksanakan dalam suasana duka.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Ahman Nurdin, menekankan bahwa kegiatan doa bersama ini menunjukkan wajah PKPS sebagai organisasi kekeluargaan yang saling menguatkan.
“Kami berterima kasih atas dedikasi seluruh pengurus dan keluarga besar PKPS. Kehadiran Bundo Ada dengan berbagai hidangan tradisional menambah kehangatan dan mempererat kebersamaan. Inilah semangat PKPS—saling menguatkan dalam duka. PKPS kompak selalu,” ujarnya.
BANDASAPULUAH.COM — Dewan Pengurus Pusat Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (DPP PKPS) menggelar doa bersama untuk korban bencana banjir, longsor, dan banjir bandang yang melanda kampung halaman Pesisir Selatan. Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan syukuran penempatan Kantor Sekretariat Operasional Harian DPP PKPS di Jl. Caman Raya No. 90/99, Jati Bening, Bekasi pada Minggu (14/12/2025)
Doa bersama ini menjadi ekspresi keprihatinan sekaligus kepedulian perantau terhadap kondisi masyarakat di kampung halaman yang tengah menghadapi musibah. Suasana kegiatan berlangsung khidmat dan penuh empati, dengan doa-doa dipanjatkan agar korban bencana diberikan ketabahan serta perlindungan.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus dan perantau PKPS dari berbagai daerah. Selain menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi organisasi, pertemuan ini juga memperkuat ikatan emosional perantau dengan kampung halaman yang sedang dilanda bencana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan yang dipandu oleh MC Desni Dewita, dilanjutkan pembacaan kalam Ilahi oleh Bundo Gusnidar serta saritilawah oleh Enny Roslaeni. Sejak awal acara, suasana spiritual terasa kuat melalui lantunan ayat suci dan doa-doa yang dipanjatkan bersama.
Ketua Dewan Penasehat DPP PKPS, Zulhendri Chaniago, dalam sambutannya menegaskan bahwa doa bersama ini mencerminkan ikatan batin perantau dengan kampung halaman. Menurutnya, jarak tidak boleh memutus rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap kondisi masyarakat Pesisir Selatan.
“Perantau tidak boleh terputus secara emosional dengan kampung halaman. Ketika musibah datang, kebersamaan dan doa bersama seperti inilah yang menjaga kepedulian serta tanggung jawab kita,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina DPP PKPS, Sultan H. Indra Azhir Osman, menyampaikan bahwa syukuran penempatan kantor operasional harian harus dimaknai sebagai upaya memperkuat peran organisasi, termasuk dalam merespons kondisi darurat di kampung halaman.
“Kantor ini diharapkan menjadi pusat koordinasi dan penguatan organisasi, sekaligus sarana untuk mengonsolidasikan kepedulian perantau terhadap masyarakat Pesisir Selatan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas DPP PKPS, Alirman Sori, mengingatkan bahwa bencana alam yang terjadi merupakan ujian solidaritas dan kemanusiaan. Ia menekankan pentingnya peran perantau untuk terus peduli dan berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing.
“Musibah ini menguji rasa kemanusiaan kita. Perantau memiliki tanggung jawab moral untuk terus peduli dan saling menguatkan,” tuturnya.
Ketua Umum DPP PKPS, Adi Kasyaf, menegaskan bahwa doa bersama dan syukuran penempatan kantor operasional harian merupakan satu kesatuan pesan bahwa penguatan organisasi harus sejalan dengan kepedulian sosial.
“Kantor ini bukan sekadar tempat bekerja, tetapi simbol kesungguhan PKPS untuk terus hadir, terutama saat kampung halaman sedang tertimpa musibah,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PKPS, Bakri Maulana, menambahkan bahwa keberadaan kantor operasional harian akan mempercepat koordinasi antarperantau, khususnya dalam penyaluran bantuan dan komunikasi kepedulian bagi korban bencana di kampung halaman.
“Dengan sekretariat yang aktif setiap hari, PKPS diharapkan lebih sigap mengoordinasikan langkah-langkah kepedulian perantau, terutama saat masyarakat kita sedang menghadapi bencana,” katanya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan tausyiah dan doa yang dipimpin oleh Ustadz Zetri Ahmad Fathullah, yang memohon agar masyarakat Pesisir Selatan diberikan kekuatan, ketabahan, serta dijauhkan dari bencana di masa mendatang.
Ketua Panitia, Edi Mukhriadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan tersebut. Ia menilai kebersamaan pengurus dan perantau menjadi kunci kelancaran acara meski dilaksanakan dalam suasana duka.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Ahman Nurdin, menekankan bahwa kegiatan doa bersama ini menunjukkan wajah PKPS sebagai organisasi kekeluargaan yang saling menguatkan.
“Kami berterima kasih atas dedikasi seluruh pengurus dan keluarga besar PKPS. Kehadiran Bundo Ada dengan berbagai hidangan tradisional menambah kehangatan dan mempererat kebersamaan. Inilah semangat PKPS—saling menguatkan dalam duka. PKPS kompak selalu,” ujarnya.






