BANDASAPULUAH.COM — Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Terhadap Anak yang digelar oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Pesisir Selatan, di Hotel Triza, Kamis (16/10/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai unsur, di antaranya Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Korwil Pendidikan Wilayah VII, UPTD PPA, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), serta Forum Anak.
Para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk memperkuat sistem perlindungan anak di tingkat kabupaten hingga nagari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim menegaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama untuk membangun generasi yang kuat, baik secara moral maupun spiritual.
Ia menilai, kekerasan terhadap anak merupakan bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus cerminan lemahnya kepedulian sosial.
“Kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran HAM. Secara hukum, HAM adalah hak yang diberikan Tuhan kepada semua manusia, bahkan sejak dalam kandungan mereka sudah wajib dilindungi,” tegas Risnaldi.
Ia juga menekankan, perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, Wabup menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor agar tidak ada lagi anak yang menjadi korban kekerasan atau penelantaran.
“Secara ajaran Islam, kita diingatkan agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. Maka kegiatan ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama dalam memperkuat tanggung jawab moral dan hukum agar pelanggaran terhadap anak tidak terjadi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Risnaldi mengingatkan, pelatihan ini tidak boleh berhenti sebatas kegiatan seremonial.
Ia berharap para peserta menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dan menyebarkan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat luas.
“Kepada para peserta, saya berharap agar ilmu yang diperoleh hari ini tidak berhenti di ruangan ini saja. Jadilah corong informasi bagi masyarakat agar upaya pencegahan kekerasan terhadap anak benar-benar terasa manfaatnya,” pesan Wabup.
Ia menambahkan, keberhasilan melindungi anak-anak hari ini akan menentukan masa depan Pesisir Selatan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah terus mendorong berbagai program yang berpihak pada anak dan keluarga, termasuk memperkuat koordinasi dengan lembaga pendidikan, keagamaan, serta organisasi sosial.
“Semoga pelatihan ini menjadi langkah nyata kita dalam membangun Pesisir Selatan yang ramah anak dan melahirkan generasi kuat, cerdas, dan berkarakter,” tutup Risnaldi.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ilham Rachmadsyah Putra, dalam laporannya menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas penyedia layanan dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak secara komprehensif dan berkelanjutan.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin membangun sinergi lintas sektor agar lebih siap dan tanggap dalam menangani berbagai kasus yang melibatkan anak,” ujar Ilham.
Narasumber dalam kegiatan ini di antaranya Wanda Leksamana dari Yayasan Ruandu Foundation Padang dan pekerja sosial Pesisir Selatan yang berpengalaman di bidang perlindungan anak.






