BANDASAPULUAH.COM – Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim mengatakan, pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Hendrajoni meyakini pengembangan hilirisasi gambir dapat memperkuat posisi daerah itu sebagai daerah unggulan komoditas perkebunan, sekaligus membuka peluang industri baru berbasis produk jadi bernilai tinggi.
Hal itu disampaikan Risnaldi saat memberikan sambutan pada Wirid ASN Kabupaten Pesisir Selatan, Jumat pagi (19/9), di Masjid Akbar Baiturrahman, Painan.
“Dalam rapat terbatas dengan Menteri Pertanian di Padang, kami membahas potensi gambir di Sumbar. Terdapat dua daerah penghasil gambir terbesar yaitu Kabupaten 50 Kota dengan luas sekitar 17.000 hektare dan Pesisir Selatan seluas 10.000 hektare. Jika pengembangan difokuskan dengan strategi hulu hingga hilir yang tepat, potensi nilai ekonomisnya diperkirakan mencapai Rp5.000 triliun,” ujar Risnaldi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Risnaldi menegaskan, pemanfaatan potensi tersebut harus tetap sejalan dengan upaya menjaga kelestarian hutan sebagai sumber daya utama.
“Jaga hutan kita, karena peluang ekonomi ada di sana,” tambahnya.
Menurutnya, hilirisasi gambir membuka peluang besar bagi Pesisir Selatan untuk mendirikan pabrik pengolahan. Dengan demikian, ekspor tidak lagi terbatas pada bahan mentah, melainkan juga produk jadi bernilai lebih tinggi seperti skincare, tinta, maupun bahan makanan.
“Dengan adanya hilirisasi, nilai tambah komoditas akan meningkat, kesejahteraan masyarakat naik, dan perekonomian daerah menjadi lebih kuat,” katanya.
Saat ini pembangunan pabrik pengolahan gambir telah dimulai di Kabupaten 50 Kota, sementara Pesisir Selatan bersiap menyusul.
“InsyaAllah, Pesisir Selatan akan menyusul dengan pabrik hilirisasi, sehingga seluruh rantai nilai dari produksi hingga produk jadi dapat diakomodasi di daerah kita,” jelasnya.
Hilirisasi gambir juga diharapkan mendorong kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, termasuk riset bersama Universitas Andalas (Unand) untuk menghasilkan produk inovatif bernilai tinggi di pasar domestik maupun internasional.
Lebih lanjut, Risnaldi Ibrahim menegaskan, fokus pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Hendrajoni tidak hanya berhenti pada hilirisasi, tetapi juga pada peningkatan produktivitas gambir di tingkat petani.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 Selanjutnya






