BANDASAPULUAH.COM – Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni berpesan kepada mahasiswa penerima beasiswa Program Satu Kecamatan Satu Sarjana (SKSS) untuk serius menempuh pendidikan, lulus tepat waktu, meraih pekerjaan, dan membantu orang tua.
Pesan itu ia sampaikan saat menyerahkan secara resmi beasiswa SKSS kepada 15 mahasiswa di halaman kantor bupati, Senin (15/9/2025).
Turut mendampingi dalam penyerahan tersebut Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan Yufrizal, Sekretaris Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Mawardi Roska, serta Ketua BAZNAS Pessel Yose Leonardo. Penyerahan ini disaksikan para kepala OPD dan jajaran pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jangan aneh-aneh, kuliah yang benar, bisa bekerja, bisa membantu orang tua. Program ini hadir agar mahasiswa dari keluarga kurang mampu memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sarjana dan mengangkat derajat keluarganya,” tegas Hendrajoni.
Hendrajoni menegaskan, beasiswa SKSS merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu untuk menggapai pendidikan tinggi. Ia berpesan agar para penerima memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Program SKSS merupakan kerja sama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) daerah setempat. Program ini bertujuan mencetak minimal satu sarjana dari setiap kecamatan, khususnya dari keluarga yang belum memiliki anggota keluarga bergelar sarjana.
Sebanyak 15 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ditetapkan sebagai penerima beasiswa setelah melalui seleksi ketat, mulai dari pemeriksaan administrasi, uji akademik, wawancara, hingga survei lapangan.
Masing-masing mahasiswa menerima bantuan sebesar Rp2,5 juta per semester hingga tamat kuliah strata satu (S1). Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan dan mencegah risiko putus kuliah akibat keterbatasan ekonomi.
Ketua BAZNAS Kabupaten Pesisir Selatan, Yose Leonardo, menyampaikan bahwa program SKSS bukan hanya bentuk bantuan pendidikan, tetapi juga upaya membangun generasi muda yang tangguh dan mandiri.
“Program ini memberi harapan baru bagi keluarga miskin untuk bangkit melalui pendidikan. Setelah lulus, kami berharap para penerima beasiswa kembali ke nagari dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ke-15 mahasiswa penerima beasiswa tersebut di antaranya adalah Ahmad Rantisi (STAI MA Bayang), Hijriani Febiola Sari (STAI Al-Kifayah Riau), Nabila Farhati Septiani (STAI MA Bayang), Mafatihur Rahmah A (Universitas Alifah), Ivon Prayanti (UIN Imam Bonjol Padang), Az-Zahra Latuhaisya P. (Universitas Negeri Padang), Dellya Gustina Putri (STAI MA Bayang), dan Nur Aisyah Fadya (UIN Imam Bonjol Padang).
Penerima lainnya adalah Zaliwa Nabila Insani (Universitas Negeri Padang), Junita Fefiola (Universitas Ekasakti), Julia Hasanah (Universitas Negeri Padang), Oki Despa Yuldi (STAI Balai Selasa), Salsabilla Mardi Jayanti (Universitas Syedza Saintika), Hafidzah (UIN Imam Bonjol Padang), serta Riska Amalia (Universitas Negeri Padang).





