BANDASAPULUAH.COM – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama jajarannya melakukan silaturahmi ke Universitas YARSI pada Selasa (26/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, rombongan bertemu langsung dengan Pendiri sekaligus Ketua Yayasan YARSI, Prof. dr. Jurnalis Uddin, beserta istri Hj. Zoraida Jurnalis Uddin.
Pertemuan juga dihadiri oleh Rektor Universitas YARSI yang juga Presiden Minang Diaspora Network-Global (MDN-G), Prof. Dr. Fasli Jalal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gubernur Mahyeldi hadir didampingi sejumlah pejabat Pemprov Sumbar, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Habibul Fuadi, S.Pd., M.Si., Direktur Eksekutif MDN-G Burmalis Ilyas, serta Bendahara Eksekutif MDN-G Asnely Bahar.
Pertemuan dengan tokoh pendidikan nasional itu difokuskan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya guru dan siswa di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan rasa bangga mewakili masyarakat Sumbar kepada Prof. Jurnalis Uddin atas dedikasi besarnya dalam dunia pendidikan nasional, termasuk dengan mendirikan Universitas YARSI dan Rumah Sakit YARSI.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Prof. Fasli Jalal yang dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional, mantan Wakil Menteri Pendidikan, sekaligus sosok aktif dalam berbagai organisasi perantau Minang.

“Banyak sekali yang sudah dilakukan Prof. Jurnalis Uddin, mulai dari pembangunan masjid, bantuan pada masa pandemi Covid-19, beasiswa pendidikan, hingga dukungan bagi lembaga-lembaga pendidikan melalui MDN-G maupun Yayasan YARSI. Atas nama masyarakat Sumatera Barat, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya,” ujar Mahyeldi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga mengundang Prof. Jurnalis Uddin, Hj. Zoraida Jurnalis Uddin, serta Prof. Fasli Jalal untuk hadir dalam Konferensi Waqaf Internasional yang akan digelar November 2025.
Acara ini bertepatan dengan peringatan 100 tahun Pondok Modern Gontor dan pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sumbar.
Mahyeldi menilai pembangunan masjid oleh Prof. Jurnalis Uddin di Sulit Air, yang telah dilengkapi teknologi digital hingga berfungsi sebagai Smart Surau, sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Ia berharap keteladanan tersebut dapat menjadi amal jariyah dan mendorong Prof. Jurnalis Uddin untuk turut mendukung program Waqaf Produktif yang tengah dicanangkan Pemprov Sumbar.

Menurut data Bank Indonesia, remitansi perantau Minang mencapai Rp14 triliun per tahun, bahkan ada sumber lain yang menyebut jumlahnya sekitar Rp20 triliun. Namun, potensi besar tersebut dinilai belum terkelola secara maksimal.
“Kami berharap melalui konferensi ini, dana perantau bisa lebih terarah, terutama untuk waqaf produktif demi pembangunan Sumbar,” tambah Mahyeldi.
Konferensi Waqaf Internasional direncanakan menghadirkan akademisi, pejabat negara, serta praktisi waqaf dari berbagai negara, khususnya Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Qatar, Yordania, dan Kuwait. Kehadiran keluarga besar Syech Abdul Khatib Al-Minangkabawi juga dijadwalkan dalam forum tersebut.
Selain itu, Pemprov Sumbar juga tengah mempertimbangkan penerbitan Sukuk Syariah untuk mempercepat pembangunan daerah.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Mahyeldi juga meminta masukan dari Prof. Jurnalis Uddin dan Prof. Fasli Jalal mengenai strategi peningkatan mutu pendidikan dan kesehatan di Sumbar.
Ia menilai Padang Panjang berpotensi besar menjadi Kota Pendidikan, karena banyaknya sekolah unggul, baik umum maupun agama, serta adanya program Boarding School internasional yang diharapkan menjadikan kota itu pusat pendidikan berskala internasional.
Sementara itu, Bukittinggi disebut berpeluang menjadi Kota Kesehatan, seiring dengan transformasi RSUD Achmad Mochtar yang terus beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi layanan kesehatan.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi, dalam paparannya turut meminta arahan agar program kelas internasional di Sumbar dapat berjalan baik dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Menanggapi hal itu, Prof. Jurnalis Uddin menyatakan dukungan penuh terhadap rencana penyelenggaraan Konferensi Waqaf Internasional serta program waqaf produktif di Sumbar.
“Insya Allah, kami akan berusaha mendukung setiap program yang membawa kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Sumbar,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Fasli Jalal menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama guru.
Menurutnya, meskipun anggaran terbatas, peningkatan kompetensi guru adalah keniscayaan di tengah perkembangan teknologi digital.
Ia juga mengingatkan agar program kelas internasional dijalankan sesuai aturan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Direktur Eksekutif MDN-G, Burmalis Ilyas, turut mengapresiasi langkah Gubernur Sumbar yang aktif menjalin komunikasi dengan tokoh perantau.
Menurutnya, sinergi ranah dan rantau menjadi kunci untuk memajukan Sumbar.
“Diaspora Minang di seluruh dunia selalu siap membangun ranah, baik melalui remitansi, investasi, waqaf produktif, maupun promosi pariwisata dan peluang usaha. Di bidang pendidikan, banyak diaspora Minang siap membantu dalam program beasiswa, student exchange, maupun akses kuliah di luar negeri,” ungkap Burmalis.
Ia menambahkan, MDN-G menempatkan pendidikan sebagai program prioritas.
Sejumlah kegiatan telah dilakukan, seperti pemberian beasiswa, webinar, pelatihan guru dan siswa, serta kerja sama di bidang UMKM, seni budaya, dan pariwisata. MDN-G juga rutin mendukung berbagai festival Minang, baik di dalam negeri maupun mancanegara.






