BANDASAPULUAH.COM – Anggota DPRD Pesisir Selatan, Novermal menyatakan dirinya tidak marah atau menyimpan dendam atas aksi damai yang dilakukan ratusan nelayan Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Senin (2/6/2025).
Hal itu disampaikannya dalam audiensi bersama perwakilan massa aksi di ruang rapat DPRD Pesisir Selatan.
“Demi Allah, demi Rasulullah, saya tidak pernah marah ataupun dendam didemo hari ini. Persoalan ini sudah muncul sejak tahun 1992, dan hingga kini belum tuntas,” kata Novermal di hadapan peserta audiensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menjelaskan, dirinya telah mengadvokasi masalah tersebut sejak 2013. Pada 2014, alat tangkap lampara dasar sebenarnya sudah diganti oleh Pemkab Pessel.
Namun pada 2015 dan 2016, penggunaannya kembali marak dan semakin banyak. Beberapa kapal lampara dasar ditangkap dan diproses hukum.
“Pada 2018/2019 terjadi insiden pembakaran kapal di Muara Kandis Punggasan dan Pasir Ganting Indrapura. Saya sampaikan langsung ke almarhum bapak Nasrul Abit yang Wakil Gubernur Sumbar waktu itu agar persoalan ini segera dituntaskan.
Alat tangkap kapal lampara dasar Air Haji akan diganti lagi dengan yang ramah lingkungan berupa jaring senilai Rp40 juta per kapal oleh Pemkab Pessel dan Pemprov Sumbar. Tapi penggantian kali ini gagal karena pemilik kapal lampara dasar minta penggantian berupa uang,” ungkapnya.
Novermal menyebut, selama lima tahun terakhir perjuangan terus dilakukan, namun hingga kini belum ada penyelesaian nyata. Ia menilai kegagalan itu adalah bentuk kelalaian dan ketidaktegasan dari pemerintah daerah.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 Selanjutnya