BANDASAPULUAH.COM – Camat IV Jurai Ferro Yuandha Putri mendorong agar pembentukan Koperasi Merah Putih di setiap nagari tidak hanya sebatas formalitas, tetapi disesuaikan dengan potensi unggulan yang dimiliki masing-masing nagari.
Menurut Ferro, jenis usaha koperasi harus mencerminkan kekuatan ekonomi di nagari. Jika suatu nagari memiliki potensi di sektor pertanian, maka koperasi didorong untuk bergerak di bidang pertanian.
Sementara nagari lain yang tidak memiliki lahan pertanian, seperti di Painan, diarahkan ke sektor pariwisata atau perdagangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami menekankan jenis usaha itu disesuaikan dengan potensi yang ada di nagari. Kalau potensinya pertanian, mungkin mengarah ke pertanian. Seperti di Painan ini pertanian kan tidak ada, mungkin nanti mengarah ke pariwisata, perdagangan, atau yang lainnya,” jelasnya di Painan pads Jumat (23/5).
Ferro juga menegaskan, koperasi tidak wajib membuka usaha simpan pinjam. Menurutnya, usaha simpan pinjam sebaiknya menjadi pendukung, bukan usaha utama.
“Untuk simpan pinjam tidak kami wajibkan. Sesuai aturan boleh, tapi kami lebih mengarahkan kepada potensi yang dimiliki di nagari. Kalau memang tidak ada pilihan lain, silakan, tapi kami lebih senang kalau itu jadi usaha sampingan,” ujarnya.
Saat ini, proses pembentukan Koperasi Merah Putih di Kecamatan IV Jurai sedang berlangsung.
Hingga Jumat (23/52025), sebanyak 18 dari 20 nagari telah membentuk koperasi.
Dua nagari lainnya—Bunga Pasang dan Salido—dijadwalkan menyelesaikan pembentukan pada 26 Mei 2025.
Setelah pembentukan, koperasi akan melanjutkan ke tahap legalitas melalui pengurusan akta notaris. Permodalan awal koperasi akan bersumber dari simpanan pokok dan wajib anggota, serta dukungan dari APB Nagari.