Pemkab Pesisir Selatan Ingatkan Peternak Waspadai Penyakit Jembrana pada Sapi

Kamis, 1 Agustus 2024 - 16:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sapi. Foto: Fadli Musbar/bandasapuluah.com

Sapi. Foto: Fadli Musbar/bandasapuluah.com

BANDASAPULUAH COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, melalui Dinas Pertanian, mengingatkan peternak untuk waspada terhadap penyakit Jembrana yang menyerang sapi Bali.

Peringatan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Pesisir Selatan, Madrianto, mengingat adanya laporan tentang kasus penyakit ini di sejumlah daerah.

“Upaya kami saat ini adalah meminimalisir penyebaran penyakit Jembrana, yang dapat menyebar dengan sangat cepat. Kami ingin memastikan peternak mengenali tanda-tanda awal dan bertindak segera,” ungkap Madrianto.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyakit Jembrana adalah infeksi virus yang khusus menyerang sapi, terutama spesies sapi Bali. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung antar sapi atau melalui lalat yang terkontaminasi.

Saat ini, penyakit Jembrana telah terdeteksi di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, dengan 356 ekor sapi yang terinfeksi sejak Januari hingga April 2024.

Gejala Penyakit Jembrana

Gejala penyakit ini meliputi demam tinggi, peradangan pada selaput lendir mulut, dan pembesaran kelenjar getah bening. Selain itu, ternak juga dapat mengalami diare berdarah yang seringkali berakhir dengan kematian.

Madrianto mengimbau agar peternak segera melaporkan jika menemukan gejala penyakit Jembrana pada sapi mereka.

“Segera laporkan ke Puskeswan atau penyuluh terdekat jika ditemukan indikasi penyakit ini. Petugas akan segera melakukan pemeriksaan dan memberikan pengobatan yang diperlukan,” tambahnya.

Peternak juga disarankan untuk mengkarantina sapi Bali yang terjangkit selama 10 hari untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Ia berharap, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan ternak di wilayah Pesisir Selatan.

Berita Terkait

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya
Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif
KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih
Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal
Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati
Timbulkan Bau Tak Sedap dan Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan Aktivitas Ayam Potong di Pesisir Selatan
Kapolres Pessel Ajak Niniak Mamak Ayomi Anak Kemenakan dan Jaga Kamtibnas Jelang Pilkada
Masih Bebas Bersyarat, Residivis Narkoba ini Kembali Diringkus Polisi dengan 13 Paket Sabu

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:34 WIB

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 00:25 WIB

KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih

Selasa, 1 Oktober 2024 - 01:16 WIB

Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal

Rabu, 18 September 2024 - 09:38 WIB

Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati

Berita Terbaru