BANDASAPULUAH.COM – Pemungutan Suara Ulang (PSU) DPD Sumbar pada 14 Juli 2024 diwarnai dengan rendahnya minat masyarakat untuk hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Hal ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan pengamat politik dan penyelenggara pemilu.
Salah satu yang menyuarakan keprihatinannya adalah Direktur Ranah Cendekia Rodi Chandra yang melihat kondisi ini sebagai cerminan masalah yang lebih besar dalam sistem politik kita.
Ketika melihat hasil PSU di berbagai TPS di Pesisir Selatan, angka partisipasi menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Kehadiran pemilih di beberapa TPS menurut Rodi hanya mencapai 25% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), sementara yang lain mencapai 38%, dan paling tinggi hanya 50%.
Ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pemilihan umum sebelumnya.
“Biaya penyelenggaraan PSU sangat besar, namun tidak sebanding dengan minat masyarakat untuk datang ke TPS,” ujar Rodi Chandra kepada bandasapuluah.com.
Ia menyebut, hal ini mencerminkan efisiensi yang kurang dari proses pemilu saat ini.
Menurut Dr. Rodi Chandra, ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap rendahnya partisipasi ini.
Salah satunya adalah kedekatan kepentingan pemilih terhadap calon yang dipilih.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya