Sementara itu, di Ranah Ampek Hulu Tapan, luas lahan sawah irigasi menyusut dari 1.227 hektar menjadi 721,30 hektar dalam periode yang sama.
Di Kecamatan Lengayang, penurunan mencolok terlihat dari 3.156 hektar menjadi 2.597,8 hektar, sementara di Bayang Utara dan Batang Kapas, kondisi serupa juga terjadi dengan luas lahan sawah irigasi yang menyusut tajam.
Total luas lahan sawah tanaman pangan Pesisir Selatan dari berbagai jenis pengairan juga mengalami penurunan yang cukup signifikan selama tiga tahun terakhir.
Dari 30.317 hektar pada tahun 2020, luasnya turun menjadi 23.885,09 hektar pada tahun 2021 dan tetap stabil pada angka tersebut hingga tahun 2023.
Ini artinya, dalam waktu setahun saja sejak ia menjabat, Pesisir Selatan kehilangan lebih dari 6.432 hektar lahan sawah tanaman pangan. Angka ini terus bertahan hingga tahun ketiga Rusma Yul Anwar.
Kondisi ini menggambarkan krisis serius dalam sektor pertanian Pesisir Selatan, dengan potensi dampak yang merugikan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Para petani, sebagai ujung tombak produksi pangan, kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan produktivitas mereka.
Upaya perbaikan infrastruktur irigasi dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik menjadi kunci utama dalam menghadapi krisis ini, sambil pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan untuk bergerak cepat menemukan solusi yang berkelanjutan untuk masa depan pertanian Pesisir Selatan.
Halaman : 1 2