BANDASAPULUAH.COM – Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap kesejahteraan dan pendidikan anak-anak yatim, Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mengadakan rapat rutin bulanan yang dihadiri oleh jajaran pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiah Kabupaten Pessel.
Rapat yang digelar di Panti Asuhan Muhammadiyah Kabupaten Pessel ini bertujuan untuk membahas berbagai hal terkait penerimaan anak panti dan kebutuhan operasional panti asuhan.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Elpinas dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Nasrida dari Pimpinan Daerah Aisyiah, Direktur Panti Asuhan Buya Aprinal dan Bendahara Zurmayeti.
Selain itu, turut hadir tokoh Muhammadiyah Pessel lainnya Damyursal, Liliy Karlina, Betra Bothy, S.Pd, dan Yenni. Acara dibuka oleh Damyursal dan dipandu oleh Liliy Karlina.
Rapat dimulai dengan pembukaan oleh Damyursal dan dipandu oleh Liliy Karlina, yang menekankan pentingnya sinergi dalam mengelola panti asuhan.
Fokus utama pertemuan ini adalah penerimaan 11 calon anak panti yang telah diidentifikasi melalui survei Home Visit.
Mereka terdiri dari 10 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, yang merupakan yatim, yatim piatu, dan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Para calon yang memenuhi kriteria akan segera ditempatkan di asrama Panti Asuhan Muhammadiyah di Rawang Painan.
Pengurus panti juga sedang mempersiapkan segala kebutuhan dasar untuk anak-anak baru ini, mulai dari tempat tidur, perlengkapan sekolah, seragam, sepatu, alat tulis, hingga uang jajan.
Semua kebutuhan ini akan ditanggung oleh pengurus panti, yang saat ini sedang aktif mencari donatur untuk memastikan kelancaran operasional.
“Kami tengah mempersiapkan ustad dan ustazah yang akan mendampingi anak-anak dalam proses belajar mengajar. Ini adalah langkah penting untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan bimbingan agama yang memadai,” ujar Direktur Panti Asuhan Muhammadiyah Pessel Buya Aprinal.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya