BANDASAPULUAH.COM – Masyarakat Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) PWI Pesisir Selatan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat untuk mengevaluasi kinerja KPU Pesisir Selatan terkait turunnya partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
Kritik ini muncul menyusul kurangnya sosialisasi dan publikasi yang cukup mengenai pemilu. Hal ini dianggap menjadi faktor utama terjadinya penurunan signifikan partisipasi pemilih di daerah tersebut.
Ketua Mappilu PWI Pessel Pransisko Redi menyoroti tidak adanya keterlibatan media dalam kegiatan resmi KPU Pessel, termasuk sosialisasi terkait tahapan pilkada dan pemungutan suara ulang (PSU) DPD Sumbar, berdampak pada minimnya pemahaman masyarakat.
“KPU Pessel seharusnya lebih aktif dalam menyampaikan informasi mengenai tahapan pemilu dan PSU kepada masyarakat melalui media. Ini penting agar masyarakat dapat memahami dan terlibat aktif dalam proses demokrasi,” ujar Redi.
Ia juga mengkritik KPU Pesisir Selatan karena minimnya kerjasama dengan media dalam menyampaikan informasi mengenai tahapan pemilu dan PSU.
Menurutnya, sosialisasi offline seperti baliho, banner, dan spanduk juga tidak dilakukan secara masif, yang menyebabkan banyak masyarakat kurang memahami proses pilkada dan PSU.
“Kerjasama yang kurang efektif antara KPU dan media menghambat efektivitas sosialisasi yang harusnya dilakukan secara masif,” tambahnya.
Dampak dari kurangnya sosialisasi ini dirasakan langsung oleh masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap penurunan signifikan partisipasi pemilih di Pesisir Selatan pada Pemilu 2024.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya