Keadaan ini sungguh miris, mengingat latar belakang Bupati Rusma Yul Anwar sebagai seorang pendidik dan mantan Kepala Dinas Pendidikan. Harapan besar yang semula diletakkan pada pundaknya, kini hanya tinggal angan.
Ikal Jonedi menilai, tidak ada upaya dari pemerintah daerah untuk mencarikan solusi terhadap bangunan sekolah yang terancam abrasi itu.
“Seharusnya dengan latar belakang pendidik, bupati lebih peka terhadap isu-isu pendidikan,” tegas Ikal.
Ikal Jonedi, sebagai wakil rakyat, telah berusaha maksimal untuk membantu. Ia mengalokasikan dana pokirnya dua kali untuk membangun batu penahan ombak. Namun, upaya tersebut tidak bertahan lama, terus-menerus tergerus oleh ganasnya ombak.
“Saya sudah sampaikan kondisi ini ke BPBD, Dinas Pendidikan, PU, bahkan tingkat Balai. Tapi sampai sekarang tidak ada tanggapan,” kata Ikal dengan nada kecewa.
Kondisi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah daerah. Jika tidak segera direlokasi atau dicarikan solusi, ombak yang kian ganas akan terus mengancam keselamatan siswa dan guru.
“Jika tidak segera diatasi, air pasang akan masuk ke dalam sekolah, mengganggu proses belajar mengajar. Apalagi atap bangunan sebagian sudah mulai bocor,” tutup Ikal.
Situasi ini benar-benar mengkhawatirkan dan perlu segera ditangani demi masa depan pendidikan anak-anak di Pesisir Selatan.
Halaman : 1 2