BANDASAPULUAH.COM – Kasus perundungan dan tindakan kekerasan di kalangan remaja semakin marak terjadi di Pesisir Selatan.
Keprihatinan ini mendorong berbagai pihak untuk mengambil tindakan preventif, salah satunya adalah RC Institut.
Di bawah kepemimpinan Direktur Dr Rodi Chandra, RC Institut berencana menggelar sosialisasi hukum dan HAM di sekolah-sekolah tingkat pertama dan menengah atas di daerah berjulu Negeri Sejuta Pesona tersebut.
Rodi Chandra mengungkapkan, sosialisasi hukum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai konsekuensi hukum dari tindakan mereka, serta pentingnya menghormati hak asasi manusia.
“Kami melihat bahwa edukasi hukum sangat penting untuk mencegah tindakan perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar. Dengan pemahaman yang baik tentang hukum, diharapkan para pelajar bisa lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka,” ujarnya.
Sosialisasi ini rencananya akan melibatkan kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, serta aparat penegak hukum. Langkah ini diambil agar program sosialisasi dapat berjalan efektif dan menyentuh lebih banyak sekolah di wilayah tersebut.
Peningkatan Kasus Perundungan
Kasus perundungan di kalangan remaja bukanlah hal baru, namun belakangan ini frekuensinya meningkat.
Insiden terbaru yang menjadi viral di media sosial memperlihatkan perundungan siswa di MTSN 2 Pessel serta kekerasan terhadap seorang siswi sekolah dasar oleh seorang siswi SMPN di Bayang. Kejadian ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak.
Pria yang akrab disapa Doktor ini menyatakan, meningkatnya kasus perundungan ini merupakan tanggung jawab bersama.
Ia menyatakan bahwa bukan hanya sekolah, tetapi juga masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini.
Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…
Halaman : 1 2 Selanjutnya