Tangkal Perundungan, Sosialisasi Hukum dan HAM Dinilai Penting untuk Pelajar di Pessel

Selasa, 25 Juni 2024 - 08:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM – Kasus perundungan dan tindakan kekerasan di kalangan remaja semakin marak terjadi di Pesisir Selatan.

Keprihatinan ini mendorong berbagai pihak untuk mengambil tindakan preventif, salah satunya adalah RC Institut.

Di bawah kepemimpinan Direktur Dr Rodi Chandra, RC Institut berencana menggelar sosialisasi hukum dan HAM di sekolah-sekolah tingkat pertama dan menengah atas di daerah berjulu Negeri Sejuta Pesona tersebut.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur RC Institut Dr Rodi Chandra
Direktur RC Institut, Rodi Chandra. Foto: bandasapuluah.com/ist

Rodi Chandra mengungkapkan, sosialisasi hukum ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelajar mengenai konsekuensi hukum dari tindakan mereka, serta pentingnya menghormati hak asasi manusia.

“Kami melihat bahwa edukasi hukum sangat penting untuk mencegah tindakan perundungan dan kekerasan di kalangan pelajar. Dengan pemahaman yang baik tentang hukum, diharapkan para pelajar bisa lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka,” ujarnya.

Baca Juga :  2 Rumah Semi Permanen Hangus Terbakar di Pesisir Selatan

Sosialisasi ini rencananya akan melibatkan kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, serta aparat penegak hukum. Langkah ini diambil agar program sosialisasi dapat berjalan efektif dan menyentuh lebih banyak sekolah di wilayah tersebut.

Peningkatan Kasus Perundungan

Kasus perundungan di kalangan remaja bukanlah hal baru, namun belakangan ini frekuensinya meningkat.

Insiden terbaru yang menjadi viral di media sosial memperlihatkan perundungan siswa di MTSN 2 Pessel serta kekerasan terhadap seorang siswi sekolah dasar oleh seorang siswi SMPN di Bayang. Kejadian ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak.

Baca Juga :  Ini yang Ditemukan Dinsos PPRPA Pessel saat Verifikasi Penerima Bansos

Pria yang akrab disapa Doktor ini menyatakan, meningkatnya kasus perundungan ini merupakan tanggung jawab bersama.

Ia menyatakan bahwa bukan hanya sekolah, tetapi juga masyarakat dan pemerintah harus bersinergi untuk mengatasi masalah ini.

Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…

Berita Terkait

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya
Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif
KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih
Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal
Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati
Timbulkan Bau Tak Sedap dan Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan Aktivitas Ayam Potong di Pesisir Selatan
Kapolres Pessel Ajak Niniak Mamak Ayomi Anak Kemenakan dan Jaga Kamtibnas Jelang Pilkada
Masih Bebas Bersyarat, Residivis Narkoba ini Kembali Diringkus Polisi dengan 13 Paket Sabu

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:34 WIB

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 00:25 WIB

KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih

Selasa, 1 Oktober 2024 - 01:16 WIB

Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal

Rabu, 18 September 2024 - 09:38 WIB

Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati

Berita Terbaru