Maraknya Kekerasan di Dunia Pendidikan, RC Institut Akan Sosialisasikan Hukum dan HAM untuk Pelajar di Pesisir Selatan

Senin, 24 Juni 2024 - 22:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur RC Institut, Dr Rodi Chandra

Direktur RC Institut, Dr Rodi Chandra

BANDASAPULUAH.COM – Maraknya kasus tindakan melanggar hukum di kalangan remaja yang masih berada di usia sekolah dasar hingga menengah atas menjadi perhatian serius berbagai pihak.

Fenomena ini dianggap sebagai potret perilaku generasi penerus yang sangat disayangkan.

Direktur LRC dan RC Institut, Dr Rodi Chandra, menyatakan keprihatinannya dan mengajak seluruh elemen masyarakat serta pemerintah untuk bersama-sama mengatasi masalah ini.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam menanggapi situasi ini, Rodi Chandra mengumumkan rencana sosialisasi hukum dan HAM yang akan menyasar sekolah-sekolah tingkat pertama dan atas di Kabupaten Pesisir Selatan.

Baca Juga :  Siap Maju di Pilkada Pessel 2024, Rodi Chandra Tawarkan Perubahan untuk Kemajuan

Ia menyampaikan, program ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para pelajar tentang konsekuensi hukum dari tindakan mereka serta pentingnya pemenuhan hak-hak yang harus dilindungi.

“Kami melihat ada kebutuhan mendesak untuk memberikan pendidikan hukum kepada para pelajar. Ini bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat dan pemerintah,” ujar Dr. Rodi Chandra.

“Kami berharap melalui sosialisasi ini, para pelajar dapat memahami dampak dari tindakan mereka dan pentingnya menghormati hukum serta hak asasi manusia,” tambahnya.

Untuk mewujudkan program ini, RC Institut akan mengusulkan kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan, serta aparat penegak hukum.

Baca Juga :  Kejar-Kejaran Sengit di Pilkada Pessel 2024: Siapa yang Menjadi Favorit Masyarakat?

Sinergi antar lembaga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program dan menjangkau lebih banyak sekolah di wilayah tersebut.

Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…

Berita Terkait

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya
Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif
KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih
Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal
Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati
Timbulkan Bau Tak Sedap dan Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan Aktivitas Ayam Potong di Pesisir Selatan
Kapolres Pessel Ajak Niniak Mamak Ayomi Anak Kemenakan dan Jaga Kamtibnas Jelang Pilkada
Masih Bebas Bersyarat, Residivis Narkoba ini Kembali Diringkus Polisi dengan 13 Paket Sabu

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:34 WIB

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 00:25 WIB

KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih

Selasa, 1 Oktober 2024 - 01:16 WIB

Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal

Rabu, 18 September 2024 - 09:38 WIB

Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati

Berita Terbaru