Kesalahan Penulisan Nama dr. Mohammad Zen

Rabu, 19 Agustus 2020 - 23:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah kabupaten Pessel selain memberikan penghormatan kepada dr Mohammad Zen berupa pemberian nama rumah sakit juga menamai jalan utama di Painan dengan nama beliau yaitu Jalan Moh. Zein. Akan tetapi, lagi-lagi nama tersebut salah. Terlebih nama belakang tokoh yang dimaksud.

Kesalahan penulisan dan penyebutan nama bukan saja terjadi pada nama dr. Mohammad Zen tetapi juga pada anaknya, Mohammad Zaini Zen. Mohammad Zaini Zen merupakan seorang militer yang menjabat sebagai bupati Pesisir Selatan sekitar tahun 60-an.

Gor Zaini Zein



Mencius Zen, anak Mohammad Zaini Zen mengatakan, semua anak dr. Mohammad Zen memiliki nama belakang Zen. Anak laki-lakinya bernama depan Mohammad. Termasuk Mohammad Zaini Zen. Bahkan nama cucu dari anak laki-lakinya bernama belakang Zen. Hanya cucu dari anak perempuannya yang tidak bernama belakang Zen.

Kesalahan penulisan nama Mohammad Zaini Zen terdapat pada Gelanggang Olahraga (GOR) yang beralamat di Jalan Sutan Syahrir no. 111. Dimana GOR tersebut bernama Zaini Zein bukan Mohammad Zaini Zen sebagaimana seharusnya.

Aneh memang sekelas Mohammad Zaini Zen yang merupakan bupati pertama yang ditunjuk oleh pemerintah pusat setelah pemekaran kabupaten kerinci dari kabupaten Pesisir Selatan Kerinci juga tak luput dari kesalahan penulisan dan penyebutan nama. Seolah-olah masalah tersebut tidak begitu penting. Protes dari pihak keluarga tidak pernah ditanggapi serius. Betapa lalainya pemkab terhadap tokoh yang mewarnai sejarah negeri sejuta pesona tersebut. Bukankah Soekarno pernah mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Bila tak cermat menilai kesalahan penulisan nama belakang kedua tokoh tersebut seperti disengaja. Lebih tepatnya mengaburkan sejarah. Terutama antara dr. Mohammad Zen dengan Mohammad Zaini Zen yang tak bukan adalah ayah dan anak.

Terlebih pada masa pemerintahan yang jauh terdahulu, pernah terjadi perselisihan antara Bupati dengan pihak keluarga dr. Mohammad Zen. Sebab itu, keluarga dr. Mohammad Zen beranggapan pemerintah tidak sepenuh hati dalam menghargai kedua tokoh tersebut. Meski begitu, perlu diteliti lebih lanjut.

Hingga saat ini, Pemkab Pessel tidak bisa menampilkan informasi terkait kedua tokoh tersebut. Silahkan dicari di Google atau badan kearsipan Pessel, mungkin tidak akan ada referensi terkait dr. Mohammad Zen dan Mohammad Zaini Zen ini. Mungkin sebabnya adalah kurangnya riset ataupun penelitian terhadap dr. Mohammad Zen dan juga Mohammad Zaini Zen. Bahkan bisa dikatakan tidak ada. Sehingga tak heran bila banyak orang yang tidak mengetahui informasi terhadap keduanya. Padahal jasa keduanya cukup besar bagi kemajuan Pesisir Selatan.

Baca Juga :  Mohammad Zen Datuak Rajo Magek, Dokter Pertama Pesisir Selatan

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PKM UNP Gelar Pelatihan Serigraphy bagi Guru Seni Budaya SMP se-Kabupaten Tanah Datar
Dituding Tidak Adil, Penanganan Kasus Perusakan di Pasir Alai Menuai Kekecewaan Warga
Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya
Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif
KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih
Makan Korban, BADKO HMI Sumbar Serukan Aksi Tegas terhadap Penambangan Ilegal
Sejumlah Organisasi Wartawan Pertanyakan Undangan Rakor Disdikbud Pessel di Rumdis Bupati
Timbulkan Bau Tak Sedap dan Cemari Lingkungan, Warga Keluhkan Aktivitas Ayam Potong di Pesisir Selatan

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 12:48 WIB

PKM UNP Gelar Pelatihan Serigraphy bagi Guru Seni Budaya SMP se-Kabupaten Tanah Datar

Rabu, 13 November 2024 - 22:36 WIB

Dituding Tidak Adil, Penanganan Kasus Perusakan di Pasir Alai Menuai Kekecewaan Warga

Kamis, 17 Oktober 2024 - 23:34 WIB

Perempuan 17 Tahun Asal Tarusan Diduga Terkena Hipnotis, Begini Kondisinya

Selasa, 8 Oktober 2024 - 14:46 WIB

Kisah Pilu Gadis Penderita Kanker di Pesisir Selatan: Terlantar Karena BPJS Pasisia Rancak Tak Aktif

Jumat, 4 Oktober 2024 - 00:25 WIB

KAN Tegaskan Tidak Pernah Mempersulit Pembangunan Pasar Surantih

Berita Terbaru