FIKIR.ID – Masifnya penggunaan produk susu kental manis (SKM) di tengah masyarakat, menjadi salah satu jadi penyebab tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Ketua Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Arif Hidayat saat menggelar dialog bersama awak media dan blogger di Kubik Kopi, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, Kamis (3/8/2023).
Arif menjelaskan, YAICI bersama para mitra telah melakukan sosialisasi, penelitian dan pencarian fakta lapangan terkait gizi balita dan kebiasaan konsumsi masyarakat. Dari berbagai persoalan yang ditemukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dapat disimpulkan bahwa alasan ekonomi, minim edukasi dan kebiasaan telah menggiring masyarakat memilih alternatif pangan yang murah, mudah dan instan untuk anak, yang terlihat dari benang merah temuan di berbagai daerah paling banyak ditemukan kebiasaan konsumsi kental manis oleh balita,” ujar Arif.
Selama ini di masyarakat Indonesia memang SKM sering diasumsikan sebagai susu yang bisa dikonsumsi layaknya minuman susu untuk anak. Mirisnya hal ini sudah membudaya sejak 100 tahun terakhir. Barulah tahun 2018 silam pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya melakukan sosialisasi kalau SKM bukanlah susu murni yang boleh dikonsumsi balita.
Halaman : 1 2 Selanjutnya






