ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BandaSapuluah.com – Nama Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menjadi sorotan usai menyebut tidak perlunya ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Video pernyataan politikus PKB itu disampaikan dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, video pernyataannya diunggah ke akun TikTok @hudadv pada Minggu (16/11/2025).
Sosok Cucun
Sebagai informasi, Cucun lahir di Bandung, Jawa Barat pada 8 November 1972.
Cucun merupakan lulusan PhD bidang Administrasi Publik Universitas Padjadjaran (Unpad) pada tahun 2018-2022.
Sejarah organisasi ini cukup luas.
Cucun tercatat pernah menjadi Bendahara PC NU Kabupaten Bandung (2004-2009). Kemudian Ketua LP NU PW Jabar (2005–2010), Wakil Bendahara Umum DPW PKB Jabar (2005–2010).
Kemudian, Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung (2009–2020), Ketua Umum DKN Garda Bangsa (2016–2021), Ketua Divisi Hukum dan Perundang-undangan DPP PKB (2019–2024) hingga Wakil Bendahara Umum IKA PMII Jawa Barat (2022-2027).
Selain itu, Cucun juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut, yakni 2014–2019, 2019–2024, dan 2024-2029.
Saat ini ia menjabat Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) periode 2024-2029 mewakili Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sedangkan Cucun mewakili daerah pemilihan Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Saat pertama kali menjabat anggota DPR (periode 2014-2019), suami Eneng Suniati ini tercatat pernah menjabat anggota Komisi IV dan Komisi V.
Selanjutnya pada periode 2019-2024, Cucun ditugaskan menjadi anggota Komisi III dan juga dipercaya menjadi Ketua Fraksi PKB di DPR RI.
Cucun juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi periode 2018–2019 dan Sekretaris Fraksi PKB DPR RI (2016–2018).
Kemudian, sejak 1 Oktober 2024, Cucun merupakan salah satu pimpinan DPR RI yang menjabat bersama Puan Maharani dari Fraksi PDI-Perjuangan (PDIP), Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar, Sufmi Dasco Ahmad dari Fraksi Partai Gerindra, dan Saan Mustopa dari Fraksi Partai NasDem.
Namun akibat pernyataannya tersebut, nama Cucun menjadi perbincangan hangat di kota tersebut.
Hal ini bermula ketika salah satu peserta acara bertajuk Rapat Konsolidasi SPPG memberikan solusi terkait sulitnya Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mencari ahli gizi.
Peserta menanyakan apabila pengawas di SPPG tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, maka label orang yang dipilih sebagai ahli gizi sebaiknya tidak digunakan.
“Kalau pada akhirnya tetap mau merekrut dari kalangan nongizi, mohon tidak lagi menggunakan label ahli gizi,” ujarnya, dikutip Senin (17/11/2025).
“Tetapi cukup sebagai pengawas produksi dan mutu atau posisi QA (quality assurance) atau QC (quality control),” lanjutnya.
Kemudian para peserta juga memberikan solusi lain yaitu dengan menyampaikan bahwa BGN dapat bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi di setiap SPPG.
“Mungkin kedepannya BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi,” ujarnya.
Peserta juga mengingatkan, jika nantinya BGN merekrut ahli gizi yang tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, dikhawatirkan makanan yang diberikan kepada penerima manfaat tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Selain Persagi, peserta juga menyarankan agar BGN dapat bekerjasama dengan organisasi profesi lain yaitu Ikatan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).
Saat peserta masih berbincang, Cucun langsung menyela. Maka timbullah perdebatan.
Hingga muncul pernyataan dari peserta, ‘Bolehkah saya memberikan satu solusi lagi?’
“Itu terkait dengan profesimu. Cukup kan? Kamu (bicara) terlalu lama. Yang lain kasihan padamu,” kata Cucun.
“Bisakah satu lagi (memberikan solusi)?” kata peserta itu lagi.
“Cukup, cukup,” jawab Cucun lagi.
Kemudian, peserta diminta duduk di dekat Cucun.
Lebih lanjut, Cucun menyebut peserta yang memberikan solusi bagi BGN sebagai sosok yang arogan.
Ia mengatakan, seluruh kebijakan, termasuk perlu atau tidaknya ahli gizi dalam program MBG, diputuskan olehnya selaku Wakil Ketua DPR.
“Saya tidak suka anak muda arogan seperti ini. Karena sekarang Anda dibutuhkan negara, Anda bicara hukum. Saya yang mengambil kebijakan,” jelasnya.
Ia kemudian menyatakan akan melakukan pertemuan dengan BGN untuk mengubah diksi pakar gizi dalam program MBG.
Cucun mengatakan diksinya akan diubah menjadi ‘petugas yang menangani gizi’.
Dengan perubahan tersebut, Cucun menegaskan BGN tidak perlu lagi merekrut ahli gizi untuk program MBG.
“Tidak perlu ahli gizi. Cocok? Nanti saya finalisasi di DPR,” jelasnya.
Cucun mengatakan, ahli gizi nantinya bisa digantikan oleh orang-orang yang lulus SMA dan diberikan pelatihan terkait gizi selama tiga bulan.
Cucun mengatakan, mereka yang mengikuti pelatihan akan diberikan sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
“Nanti Kadinkes akan latih masyarakat. Kalau perlu di kabupaten ini, saya punya anak-anak yang freshgraduate, siswa SMA yang pintar, dilatih untuk sertifikasi, saya akan siapkan BSNP.”
“(Program MBG) tidak perlu bapak-bapak (ahli gizi) yang sombong seperti ini,” ujarnya.
Tribunnews.com telah menghubungi Cucun untuk meminta penjelasan terkait pernyataannya.
Namun hingga berita ini diturunkan, dia belum memberikan tanggapan.
Akun IG kebanjiran komentar
Pernyataan Cucun tersebut membuat warganet geram.
Pengguna Instagram misalnya. Mereka sibuk menggerebek akun Instagram pribadi Cucun.
Dari pengamatan Tribun JakartaSejumlah postingan di akun Instagram tersebut dibanjiri komentar pedas bahkan sarkasme.
“Saya yang buat undang-undang, saya yang buat aturan. Wah sombong sekali DPR ini”
“AHLI GIZI RIP”
“Pak, kakaknya hanya memberi nasehat dan solusi, kenapa jawaban bapak singkat dan sombong sehingga AG merasa tertindas.”
“Hipertensi sangat jelas terlihat sehingga Anda hanya mengatakannya.”
“Pak istighfar pak istighfar, jangan bilang anak muda sombong padahal bapak sendiri sombong.. @dpppersagi tolong angkat bicara, laki-laki ini tak butuh persagi, katanya, kok bisa sembarangan dengan profesi AG seperti ini… @gerindra tolong beritahu saya, lho kalau netizen muda sedang marah-marah”
Konten di atas dibuat oleh platform JetMedia Digital Agency. BandaSapuluah.com tidak terkait dengan konten ini.






