BANDASAPULUAH.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) memberikan penjelasan terkait penggunaan material lama pada proyek Jembatan Gantung Damar Rumput di Nagari Muaro Sakai, Kecamatan Pancung Soal, yang menuai sorotan masyarakat.
Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp530.034.617 tersebut dikerjakan oleh CV Doa Bunda dan saat ini belum memasuki tahap serah terima pertama (PHO).
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Pessel Fahresi Eka Siska, menjelaskan, penggunaan sebagian material lama dilakukan karena keterbatasan anggaran yang disetujui pemerintah daerah, sehingga pihaknya harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Barang yang kita bongkar kita pasang kembali. Gelagarnya kita ganti. Ada yang baru, ada yang tidak. Di RAB perencanaan kita memang seperti itu,” jelas Fahresi di Painan, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, jembatan tersebut sudah dalam kondisi rusak berat dan banyak bagian yang mengalami keroposan. Idealnya, untuk mengganti seluruh struktur lama dibutuhkan biaya hingga miliaran rupiah.
“Karena keterbatasan dan efisiensi anggaran yang disetujui sekitar Rp530 juta. Jadi, kita lihat mana bagian yang benar-benar harus diganti dan mana yang masih bisa digunakan kembali,” ujarnya.
Fahresi menambahkan bahwa pihaknya memprioritaskan perbaikan pada bagian gelagar bawah jembatan, karena menjadi penopang utama struktur.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 Selanjutnya






