BANDASAPULUAH.COM – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama jajarannya pada Selasa (26/8/2025) melakukan silaturahmi ke kediaman Owner sekaligus Founder Wardah Group, Nurhayati Subakat.
Kehadiran Gubernur turut didampingi Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network-Global (MDN-G) Burmalis Ilyas, Wakil Bendahara MDN-G Mulyeni, serta Bendahara Eksekutif MDN-G Asnely Bahar.
Rombongan diterima langsung oleh Nurhayati Subakat bersama tim manajemen Wardah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa terima kasih mewakili masyarakat Sumatera Barat kepada Nurhayati Subakat atas dedikasi dan kontribusinya bagi ranah Minang.
Sejak masa pandemi Covid-19, Nurhayati melalui Paragon Group dan juga melalui MDN-G telah banyak menyalurkan bantuan, termasuk beasiswa dan dukungan pendidikan untuk sekolah-sekolah di Sumbar seperti INS Kayu Tanam, Muhammadiyah, hingga Diniyah Putri.
“Banyak sekali yang sudah dilakukan Ibu Nurhayati untuk daerah kita, mulai dari bantuan di masa Covid-19, beasiswa pendidikan, hingga dukungan bagi lembaga-lembaga pendidikan. Atas nama masyarakat Sumatera Barat, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya,” kata Mahyeldi.

Pada kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga mengundang Nurhayati Subakat untuk hadir dalam Konferensi Waqaf Internasional yang direncanakan berlangsung November 2025, bertepatan dengan 100 tahun lahirnya Gontor dan pelaksanaan MTQ tingkat provinsi Sumatera Barat.
Mahyeldi menilai, waqaf produktif yang telah dilakukan Nurhayati di Sumbar maupun di luar Sumbar menjadi teladan.
Ia berharap ke depan semakin banyak Nazir atau pengelola waqaf yang jujur, profesional, amanah, dan dapat dipercaya untuk mengelola dana waqaf produktif.
Menurut data Bank Indonesia, dana remitansi perantau Minang mencapai Rp14 triliun per tahun, bahkan ada sumber lain yang menyebut lebih kurang Rp20 triliun. Namun, potensi besar ini dinilai belum dikelola maksimal.

“Kami berharap melalui konferensi ini, dana perantau bisa lebih terarah, terutama untuk waqaf produktif demi pembangunan Sumbar,” ujar Mahyeldi.
Konferensi Waqaf Internasional nantinya akan dihadiri akademisi, pejabat negara, dan praktisi waqaf dari berbagai negara, khususnya dari Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Yordania, dan Kuwait. Kehadiran keluarga besar Syech Abdul Khatib Al-Minangkabawi juga dijadwalkan dalam forum tersebut.
Sementara itu, Nurhayati Subakat menyampaikan dukungannya atas rencana konferensi tersebut.
Menurutnya, forum internasional ini bisa menjadi pintu masuk bagi tumbuhnya waqaf produktif yang lebih luas, baik dari masyarakat Minang maupun dari para waqif di berbagai negara.
“Saya sudah memulai waqaf produktif melalui dana abadi di beberapa kampus seperti ITB dan UI, serta sekolah-sekolah termasuk INS Kayu Tanam. Kami juga membangun hotel dan koperasi keluarga, di mana hasilnya disalurkan dalam bentuk beasiswa dan program filantropi lain. Harapan saya, dana waqaf ini dikelola oleh Nazir yang amanah, jujur, dan profesional,” ujar Nurhayati.
Ia menambahkan, pilihannya mendukung INS Kayu Tanam bukan tanpa alasan. Nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah tersebut sejalan dengan filosofi Paragon yang menekankan lima karakter inti: ketuhanan, kepedulian, rendah hati, ketangguhan, dan inovasi.
Dalam kesempatan itu, Nurhayati juga berbagi konsep marketing mix andalannya (4+1 P) yang terdiri dari product, place, promotion, price, serta pertolongan Allah. Paragon, kata dia, juga berpegang pada prinsip DUIT (doa, usaha, ikhtiar, tawakal) dalam menjalankan bisnis.
Selain itu, Nurhayati mengungkapkan rencananya membangun Museum Wardah di Sumatera Barat, melengkapi museum yang sudah berdiri di Jakarta.
“Kami ingin nilai-nilai sejarah Minang juga terabadikan di ranah sendiri,” katanya.
Direktur Eksekutif MDN-G, Burmalis Ilyas, turut mengapresiasi langkah Gubernur Sumbar yang aktif melakukan roadshow dan menjalin komunikasi dengan tokoh perantau.
Menurutnya, sinergi ranah dan rantau adalah kunci untuk memajukan Sumbar.
“Diaspora Minang yang tersebar di seluruh dunia selalu siap untuk membangun ranah. Baik melalui remitansi, investasi, waqaf produktif, maupun promosi pariwisata dan peluang usaha. Ini saatnya kita bersatu, ranah dan rantau, untuk bergerak bersama,” ungkap Burmalis.
Sementara itu, Mulyeni selaku Wakil Bendahara MDN-G menjelaskan bahwa program beasiswa yang sudah disalurkan oleh MDN-G dan banyak disuport oleh Ibu Nurhayati Subakat, H. Yendra Fahmi dan tokoh minang lainnya baik dalam maupun luar negeri
“Beasiswa ini sudah dirasakan manfaatnya oleh banyak anak-anak Minang, baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Pertemuan hangat tersebut menandai langkah nyata sinergi antara pemerintah daerah, diaspora, dan tokoh perantau Minang dalam memperkuat pembangunan berbasis waqaf produktif, pendidikan, serta pengembangan nilai-nilai kearifan Minang untuk masa depan yang lebih baik.






