BANDASAPULUAH.COM – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan tengah menyusun kalender pariwisata tahun 2026 sebagai upaya memperkuat promosi dan pengembangan destinasi wisata.
Dalam penyusunannya, Pemkab menargetkan minimal satu event berlangsung setiap bulan sepanjang tahun.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pessel Suhendri di Painan pada Sabtu (17/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menyebutkan, penyusunan kalender event sudah dimulai sejak pertengahan tahun ini dan ditargetkan rampung serta dipublikasikan pada bulan November 2025.
“Kita sedang menyusun kalender pariwisata untuk tahun 2026. Targetnya minimal setiap bulan ada satu event. Ini penting agar geliat pariwisata kita terus terjaga dan terjadwal dengan baik,” ujar Suhendri.
Ia menambahkan, saat ini telah ada beberapa event yang masuk dalam draf kalender, baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, dana pokok pikiran (pokir) anggota DPRD, maupun inisiatif nagari dan kelompok masyarakat.
“Dari APBD ada sekitar tiga event yang sudah terdata, dan dari nagari-nagari yang aktif sudah ada sekitar empat event. Jumlah ini masih akan bertambah karena proses pendataan masih berlangsung,” katanya.
Lebih jauh, Suhendri menjelaskan, banyak kegiatan budaya dan tradisi lokal yang selama ini berlangsung rutin di masyarakat, namun belum masuk dalam daftar resmi pariwisata daerah.
Dengan kalender ini, Pemkab ingin melegalkan dan mempromosikan seluruh potensi tersebut, termasuk ke tingkat provinsi dan nasional.
Beberapa kegiatan yang kini tengah didorong antara lain Festival Anak Nagari Koto Nan Duo di Kecamatan Batangkapas, lomba malamang di Nagari Limau Gadang Lumpo, serta tradisi balimau paga di Nagari Inderapura.
“Event-event seperti ini sebelumnya dianggap sebagai budaya lokal biasa. Sekarang kita rangkum dan sertifikasi agar menjadi agenda resmi tahunan,” jelasnya.
Menurut Suhendri, keberadaan kalender event tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga memberi efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian masyarakat.
“Multiplier effect-nya sangat luas. Ketika event berlangsung, masyarakat bisa membuka lapak UMKM, homestay terisi, jasa transportasi bergerak, seni pertunjukan hidup, hingga anak-anak muda dilibatkan sebagai panitia. Ini menumbuhkan ekonomi lokal dari bawah,” tegasnya.
Dengan sinergi antara pemerintah daerah, nagari, dan pelaku wisata lokal, Suhendri optimis Pessel bisa menjadi daerah tujuan wisata unggulan di Sumatera Barat yang berbasis budaya dan partisipasi masyarakat.
“Kita juga akan ajukan kalender ini ke Dinas Pariwisata Provinsi agar diakui secara resmi dan dapat dijadikan bahan promosi yang lebih luas,” tutupnya.