Pada kesempatan ini, turut dikukuhkan pula kepengurusan Bundo Kanduang Minang Saiyo yang dipimpin oleh Asnizarti Ridwan, oleh Direktur Eksekutif MDN-G, Burmalis Ilyas.
Herman Rahman, selaku Ketua Badan Musyawarah Organisasi (BMO) IKMS Sydney, menyampaikan harapan dan semangat baru untuk Ketua Umum dan Bundo Kanduang yang baru.
“Pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga simbol regenerasi dan keberlanjutan nilai-nilai yang kita junjung tinggi sebagai perantau Minangkabau di Sydney. Ketua Umum yang baru diharapkan mampu membawa semangat kebersamaan, memperkuat silaturahmi, dan memajukan peran IKMS di tengah dinamika kehidupan masyarakat perantauan,” ujar Herman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antaranggota dan peran aktif generasi muda.
“Kita harus tetap berakar pada nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Namun dalam waktu yang sama, kita juga harus adaptif dengan perubahan zaman. Ketua umum dan bundo kanduang yang baru harus menjadi jembatan antar generasi—menguatkan yang tua, memberdayakan yang muda.”
Herman juga menyampaikan rasa terima kasih kepada ketua umum sebelumnya yang telah menorehkan banyak kontribusi dan fondasi yang kuat bagi organisasi.
“Kita bangga dengan capaian yang telah diraih, dan kini saatnya kita melangkah lebih jauh bersama pemimpin baru yang siap mengabdi,” tuturnya.
Dalam wawancara terpisah, Ketua Umum Minang Saiyo Yousfi menjelaskan pentingnya peran Bundo Kanduang dalam struktur organisasi dan komunitas Minang di perantauan.
“Bundo Kanduang adalah elemen penting dalam menjaga marwah dan jati diri Minangkabau. Mereka tidak hanya sebagai simbol adat, tetapi juga sebagai penggerak sosial, pembimbing generasi muda, dan penjaga harmoni dalam keluarga dan masyarakat,” ujar Yousfi.
Ia menambahkan bahwa dalam konteks diaspora, kehadiran Bundo Kanduang menjadi penopang utama pelestarian nilai dan budaya, terutama di tengah kehidupan multikultural seperti di Sydney.
Dalam kesempatan itu, Fasli Jalal juga membagikan pengalamannya saat mendampingi keluarga besar Minang Saiyo Sydney dalam kegiatan “Pulang Basamo” ke Sumatera Barat pada 2022 lalu.
Selama tiga hari, ia turut menyaksikan bagaimana solidaritas dan semangat kebersamaan diaspora Minang begitu terasa, mulai dari Jakarta hingga mengunjungi berbagai kabupaten/kota di Sumbar.
Saat dihubungi, Yousfi menegaskan komitmennya untuk membawa organisasi yang telah berdiri sejak 1986 ini ke arah yang lebih strategis dan berdampak luas, baik bagi komunitas Minang di Sydney maupun kampung halaman di Sumatera Barat.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya