JAKARTA – Ketua Umum Persatuan Wanita Indonesia (PERWATI), Asdirwati Ali, menghadiri pertemuan diskusi bertema “Penguatan Sinergi dan Kolaborasi Bersama Organisasi Perempuan dan Profesi dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI” di kantor Kementerian PPPA, Kamis (31/10/2024). Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Menteri PPPA Dra. Hj. Aifatul Chairi Fauzi, M.Si, yang baru saja dilantik.
Dalam kesempatan tersebut, Asdirwati Ali menyampaikan apresiasi kepada Menteri PPPA atas pelantikannya dan mengungkapkan keyakinannya terhadap kepemimpinan Aifatul yang diyakini dapat memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Indonesia.
Ia menyampaikan harapan besar agar sinergi antara PERWATI dan Kementerian PPPA dapat terus terjalin erat dalam menghadapi berbagai tantangan sosial yang berdampak pada kaum perempuan dan anak-anak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Asdirwati juga memperkenalkan sejarah PERWATI, yang merupakan salah satu organisasi perempuan tertua di Indonesia dan didirikan di bawah naungan PERTI pada tahun 1928, setelah Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Sebagai organisasi yang bergerak dalam dakwah, pendidikan, sosial keumatan, dan ekonomi keluarga berbasis syariah, PERWATI kini memiliki cabang di hampir seluruh provinsi di Indonesia, kecuali provinsi yang baru terbentuk.
Selama ini, PERWATI telah aktif bekerja sama dengan Kementerian PPPA dalam berbagai program seperti pencegahan stunting, pengembangan ekonomi keluarga yang melibatkan ibu rumah tangga, pencegahan pernikahan dini, serta peningkatan kesehatan reproduksi.
“Kolaborasi ini juga meliputi upaya melindungi hak anak dan kesehatan mereka, serta memperkuat peran muslimah dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di masyarakat”, ungkap Asdirwati.
Pada kesempatan tersebut, PERWATI menyampaikan dukungannya terhadap program kerja 100 hari Menteri PPPA. Menurut Asdirwati, banyak program yang disampaikan Menteri PPPA sejalan dengan program unggulan PERWATI, khususnya yang terkait dengan pemberdayaan perempuan di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
“PERWATI siap menjalin kerjasama dalam mengedukasi masyarakat akan program-program tersebut demi mencapai dampak nyata di seluruh penjuru negeri,” ucapnya.
Diantara beberapa program 100 hari yang diusulkan Menteri PPPA, PERWATI mendukung program “Rumah Bersama Merah Putih” dan “Call Center Pengaduan berbagai permasalahan masyarakat.”
Halaman : 1 2 Selanjutnya






