JAKARTA – Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, bertemu dengan komunitas ibu-ibu PKK, Jumantik, dan Dasawisma di Tanah Abang, Kamis (31/10/2024). Suswono ingin perempuan terlibat dalam pembangunan Jakarta yang lebih mandiri dan sejahtera.
Pertemuan ini menjadi ajang baginya untuk mendengar langsung aspirasi para ibu dalam upaya mempertajam program Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.
Suswono melihat komunitas ibu-ibu PKK, Jumantik, dan Dasawisma sebagai garda depan dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan warga Jakarta.
“RIDO hadir dengan visi memberdayakan perempuan Jakarta, terutama mereka yang berada di garis depan,” ujar Suswono.
Suswono, akan mengalokasikan dana sebesar Rp 1 miliar untuk setiap RW selama lima tahun ke depan. Dana tersebut direncanakan untuk digunakan memenuhi kebutuhan lokal yang ditentukan lewat musyawarah, termasuk mendukung kegiatan komunitas ibu-ibu, pelatihan keterampilan, dan pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
“Kami ingin para ibu di Jakarta memiliki kesempatan untuk lebih berdaya, baik secara sosial maupun ekonomi, sehingga mampu mandiri dan memiliki kemandirian finansial,” katanya.
Suswono juga menegaskan pentingnya menyediakan ruang aman bagi perempuan untuk berkembang, baik sebagai individu maupun pemimpin komunitas. RIDO akan mendukung pelatihan keterampilan khusus bagi perempuan dan menyediakan akses kredit mikro untuk mendukung ekonomi keluarga.
“Dengan adanya peluang ini, kami berharap para ibu bisa lebih percaya diri dan siap menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” kata Suswono.
Program-program ini, menurut Suswono, adalah bentuk tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi perempuan Jakarta, termasuk stereotip dan kendala sosial yang masih mengakar.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci bagi kemajuan Jakarta yang berkelanjutan,” katanya.
Tidak hanya itu, Suswono menegaskan peran penting perempuan dalam memperkuat ketahanan keluarga dan komunitas. Menurutnya, melalui keterlibatan ibu-ibu di tingkat akar rumput, berbagai program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan dapat berjalan lebih efektif.
“Ibu-ibu di Jakarta ini punya peran luar biasa, baik di rumah maupun di komunitas. Kita akan berikan dukungan yang nyata agar mereka bisa terus berkarya,” katanya.
Sementara itu, Ahman Nurdin, sebagai anggota dewan pakar DPP PKS bidang Komunikasi dan Kebijakan publik, memandang langkah Suswono ini sebagai bagian penting dari upaya pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk menyusun program yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat akar rumput, khususnya perempuan.
“Pendekatan ini menunjukkan komitmen RIDO untuk tidak hanya mengandalkan visi dari atas, tetapi juga mendengar langsung aspirasi warga. Melibatkan ibu-ibu PKK, Jumantik, dan Dasawisma menjadi bukti nyata keberpihakan mereka pada pemberdayaan komunitas lokal yang merupakan kunci dalam mewujudkan Jakarta yang mandiri dan berdaya,” ujar Ahman.
Ahman menambahkan, keterlibatan perempuan dalam pembangunan Jakarta adalah hal krusial yang juga menyentuh aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan.
“Inisiatif pemberian dana RW sebesar Rp 1 miliar untuk mendukung kebutuhan lokal yang diputuskan lewat musyawarah ini merupakan langkah yang sangat tepat. Dukungan finansial dan pelatihan akan mendorong perempuan Jakarta, terutama mereka di garda terdepan, untuk berperan lebih besar dalam pembangunan sosial dan ekonomi di lingkungan mereka,” jelasnya.
Menurut Ahman, perhatian Suswono pada akses kredit mikro dan pelatihan keterampilan bagi perempuan adalah wujud dari langkah konkrit yang berkelanjutan.
“Dengan menyediakan ruang aman dan akses ekonomi, pasangan RIDO menunjukkan tekad untuk memberdayakan perempuan Jakarta dalam menjalani peran ganda sebagai penggerak ekonomi keluarga dan pemimpin komunitas,” ungkap Ahman.