BANDASAPULUAH.COM – Sejak pertama kali Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) digelar pada tahun 2005, terdapat fakta menarik yang terus berulang: pasangan calon (paslon) dengan nomor urut 1 belum pernah memenangkan kontestasi.
Tradisi unik ini terbentuk selama empat kali penyelenggaraan Pilkada, yakni pada tahun 2005, 2010, 2015, dan 2020.
Namun, yang lebih menarik lagi, pasangan calon dengan nomor urut 2 menjadi yang paling sering memenangkan Pilkada.
Pilkada Pessel 2005 menandai awal dari pola ini. Paslon nomor urut 1 Muhammad Yusril, dan Bakri Bakar memperoleh suara yang cukup signifikan, yaitu 71.544 suara atau 38,09%.
Meskipun hampir menyentuh angka kemenangan, pasangan ini harus puas di posisi kedua, kalah tipis dari paslon nomor urut 5 Nasrul Abit dan Syafrizal yang berhasil meraih 72.738 suara atau 38,72%.
Fenomena serupa kembali terjadi pada Pilkada 2010, di mana paslon nomor urut 1 Akmal Nesal dan Marlina Amri hanya mampu meraih 7.770 suara atau 3,92%.
Kemenangan kembali diraih oleh paslon nomor urut 2 Nasrul Abit dan Editiawarman dengan perolehan suara sebesar 66.302 atau 33,41%.
Di Pilkada Pessel 2015, paslon nomor urut 1 Editiawarman dan Bakri Bakar yang memperoleh 59.334 suara atau 30,36%, juga gagal meraih kemenangan.
Meskipun tampil cukup kuat, mereka kembali berada di urutan kedua, kalah dari pasangan nomor urut 3 Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar yang mengantongi 91.304 suara atau 46,71%.
Tren kekalahan paslon nomor urut 1 berlanjut di Pilkada 2020 Hendrajoni dan Hamdanus yang menempati nomor urut 1 meraih 86.074 suara.
Namun, lagi-lagi mereka gagal menang, kalah dari paslon nomor urut 2 Rusma Yul Anwar, dan Rudi Hariyansyah yang mendapatkan 128.922 suara.
Kekalahan ini semakin mengukuhkan “kutukan” paslon nomor urut 1 dalam sejarah Pilkada Pessel.
Dengan hasil-hasil tersebut, Pilkada Pessel kini menyimpan sebuah sejarah menarik di mana pasangan dengan nomor urut 1 selalu gagal memenangkan kontestasi.
Apakah tren ini akan terus berlanjut pada Pilkada 2024 ini atau justru nomor urut 1 akan mematahkan tradisi yang telah bertahan selama 15 tahun lebih? Hanya waktu yang akan menjawab.