Prosentase perubahan yang didapat sebesar 0,0007 persen pada simulasi satu, 0,0066 persen pada simulasi dua, 0,0067 persen pada simulasi tiga, 0,8397 persen pada simulasi empat, dan 1,1551 persen pada simulasi lima.
Meski demikian, jelas Iwan, kenaikan harga BBM meningkatkan laju inflasi dan menurunkan konsumsi agregat.
Sektor Migas Membaik, Sektor Transportasi Melemah
Selain dampak secara makroekonomi, simulasi ini juga melihat dampak ke sektoral.
Menurut Iwan, sektor-sektor berteknologi tinggi dan migas memperoleh keuntungan (better off) dari dampak kenaikan harga BBM.
Sebaliknya, sektor jasa transportasi dan manufaktur pengolahan mengalami penurunan produksi (worse off).
“Terhadap penyerapan tenaga kerja, ini kurang lebih in line, dimana kenaikan harga BBM subsidi akan menyebabkan better off di sektor-sektor yang berteknologi tinggi dan kilang migas, dan yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja ada di sektor jasa transportasi dan beberapa sektor manufaktur,” tambahnya.
Analisis ini juga melihat bahwa kenaikan harga BBM berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan rumah tangga, khususnya rumah tangga di perdesaan.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya