Bandasapuluah.com – Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Pesisir Selatan mengamankan lima pasangan muda-mudi di kawasan Bukit Langkisau Painan, Kecamatan IV Jurai dalam razia yang digelar Sabtu (16/7) malam.
Kelima pasangan remaja itu diciduk Satpol PP melalui Satuan Tugas Ketentraman dan Ketertiban Umum (Satgas Trantibum) di tempat yang gelap di kawasan Bukit Langkisau Painan
Kabid Trantibum Dongki Agung Pribumi mengatakan, kelima pasangan remaja yang terjaring razia itupun dibawa ke Kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan dan diproses sesuai ketentuan.
“Empat diantaranya masih berstatus pelajar. 2 orang pelajar SMA sederajat dan 2 pelajar SMP sederajat,” terang Agung melalui keterangan yang diterima bandasapuluah.com, Ahad (17/7).
Agung menuturkan, dari keterangan masyarakat, lokasi tersebut memang kerap dijadikan tempat untuk berbuat asusila oleh pasangan muda-mudi pada malam hari. Sebab, tidak adanya penerangan dan jauh dari keramaian serta pantauan masyarakat
“Razia yang dilakukan di kawasan itu merupakan razia yang kita lakukan untuk menegakkan peraturan daerah serta meminimalisasi tindak asusila di daerah ini,” jelas dia.
Ia menambahkan, lima pasang muda mudi yang terjaring razia itupun diberi pembinaan dan dilakukan pemanggilan orang tuanya.
“Setelah dibina dan membuat surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya bersama orang tuanya, barulah mereka diizinkan pulang.”
“Kita akan terus melakukan razia rutin seperti ini agar memberikan efek jera, sehingga peraturan daerah dan tindak maksiat di daerah ini dapat diberantas,” tegasnya.
Pengawasan Orang Tua Terhadap Anak Ditingkatkan
Kabid Trantibum Dongki Agung Pribumi mengimbau kepada orang tua agar melakukan pengawasan lebih ketat kepada anak-anaknya.
“Kami menekankan kepada orang tua agar lebih ketat mengawasi anak mereka,” terang Agung.
Agung mengatakan, pengawasan terhadap anak perlu ditingkatkan. Baik itu di lingkungan sekolah atau di rumah.
“Orang tua harus berperan aktif untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak, salah satunya adalah dengan tidak membiarkannya berkeliaran di malam hari,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pengawasan perlu dilakukan di mana saja dan kapan pun. Sehingga anak merasa aman dan orang tua tenang. Anak perlu dijaga dan dipantau di mana pun mereka berada, karena anak merupakan aset paling berharga.
“Jangan sampai masa depan dan mimpi mereka sirna karena kurangnya pengawasan,” sambungnya.
Kata Agung, anak sangat rentan terhadap tindakan yang dapat merusak masa depan, sehingga perlu dijaga.
“Ini kembali lagi ke orang tua sebagai benteng perlindungan anak,” pungkasnya.