1 Tahun RA-RUDI, Kemiskinan Semakin Dalam dan Parah

Redaksi
22 Mar 2022 11:48
Berita 0 25
2 menit membaca

Bandasapuluah.com – Angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada tahun 2021 sebesar 7,92 persen. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin di Pessel bertambah sebesar 0,31 persen dari 7,61 persen di tahun 2020 menjadi 7,92 persen di tahun 2021. Penambahan ini juga merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Padahal, Pemkab berharap tingkat kemiskinan di Pessel pada 2021 ini adalah sebesar 7,55 persen dan 2022 ditargetkan di angka 7,2 persen.

Sebelumnya, penambahan penduduk miskin cukup besar terjadi pada tahun 2019. Kala itu, penduduk miskin bertambah 0,29 persen dari 7,59 persen menjadi 7,88 persen di tahun 2019.

Setelahnya, persentase penduduk miskin mengalami penurunan dan kembali meningkat pada tahun 2021.

Capaian 7,92 persen itu juga jauh di atas rata-rata tingkat kemiskinan di Sumbar yang hanya 6,63 persen. Secara ranking, Pessel berada di peringkat tiga kabupaten/kota termiskin di Sumbar setelah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten Solok.

Dari segi jumlah, penduduk miskin di Pessel pada tahun 2021 adalah sebanyak 37,41 ribu jiwa. Bertambah 1,95 ribu jiwa bila di bandingkan tahun 2020. Penambahan itu pun merupakan yang tertinggi sejak 2016.

Bukan saja jumlah dan persentase penduduk miskin yang melonjak. Kedalaman dan keparahan kemiskinan (ketimpangan) juga meningkat. Hal itu tercermin dari Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan.

Perlu diketahui, Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.

Satu tahun roda pemerintahan RA-RUDI berjalan, indeks kedalaman kemiskinan berada di angka 0,87. Naik 0,06 poin dari tahun sebelumnya dan merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Senada dengan itu, indeks keparahan kemiskinan juga terus meningkat. Dari 0,14 di tahun 2020 menjadi 0,15 di tahun 2021. Angka itu juga yang tertinggi dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

(zal)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *