Bandasapuluah.com – Menulis esai merupakan kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa selama berada di bangku perkuliahan pasalnya beberapa tugas perkuliahan berkemungkinan saja ditulis dalam bentuk esai. Berdasarkan penulisannya esai terbagi menjadi dua yakni esai populer dan esai akademik.
Dalam sekolah menulis esai yang diadakan Majlis Sinergi Islam dan Tradisi (Magistra) Indonesia Dosen Linguistik UIN Imam Bonjol Padang Nofel Nofiadri menjelaskan, perbedaan esai populer dan akademik bisa di lihat dari isi, gaya bahasa, referensi dan sasaran pembacanya.
“Meskipun sama-sama berisi pandangan pribadi, esai akademik tentu akan menjadikan kutipan akademik sebagai referensinya,” ucap pria lulusan Deakin University itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lalu katanya, penulisan esai akademik sebaiknya tidak menggunakan metafora agar pesan dalam esai tersampaikan.
“Karena metafora itu bersifat multitafsir dan setiap orang akan memahami dengan pemahaman yang berbeda,” ungkapnya pada kelas menulis yang digelar via zoom tersebut.
Kata Nofel untuk esai akademik pemilihan tema juga harus sangat diperhatikan untuk meminimalisir pembaca untuk berpikir dan terarah.
“Dalam menulis esai penulis harus memiliki banyak ide dan menggunakan katan sedikit mungkin, sehingga penulis dituntut untuk memiliki banyak pilihan kata,” tambahnya sembari memberikan beberapa contoh kalimat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya