Posyandu Lansia (lanjut usia) di Kota Pariaman mendapat perhatian khusus dan apresiasi dari Kementerian Kesehatan RI dan pelaku akademisi kesehatan dalam wilayah Provinsi Sumbar.
Posyandu Lansia Kota Pariaman ini mendapat binaan Perguruan Tinggi, dan bekerjasama dengan Direktorat Kesehatan Keluarga, Dirjen Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Hal tersebut disampaikan dalam Lokakarya Kegiatan Posyandu Lansia Di Kota Pariaman Oleh Akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Tahun 2021, Dr. Denas Symond, MCN dan tim dan vidcon bersama Kemenkes RI yang berlangsung di Balairung rumah jabatan Wako Pariaman, Senin (3/5/2021) pagi, yang dibuka oleh Asisten II Setdako Pariaman, Sumiramis.
Dr. Denas Symond, MCN, mengapresiasi langkah dan upaya Pemko Pariaman untuk peduli terhadap kaum lansia yang ada di Kota Pariaman. Ditambah lagi, para lansia tersebut masih mampu aktif dan berperan penting di beberapa lembaga dan organisasi kemasyarakatan.
“ Tinggal lagi tugas Pemerintah Daerah untuk selalu mengontrol kesehatan mereka secara berkala melalui Posyandu Lansia, dan pendampingan lansia,” harap Dr. Denas Symond.
Asisten II Setdako Pariaman, Sumiramis menerangkan, berdasarkan data Bappenas 3 tahun terakhir, jumlah Lansia di Indonesia, tahun 2015 8,5%, tahun 2019 sebanyak 9,7% dan Tahun 2020 sebanyak 10% dari jumlah penduduk. Ini menunjukkan Indonesia memasuki negara “aging society” atau berpenduduk tua. Dari data di atas terdapat 13,3% Lansia sehat yang bisa menjalankan aktifitas sehari-hari, 61,6% lansia yang menjelang renta dimana kebutuhannya mesti dibantu, dan 25% sudah renta dan tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari.
“ Jumlah lansia Kota Pariaman pada tahun 2020 sebanyak 9.868 orang (14,3%) dengan rincian Lansia Mandiri sebanyak 5.960 jiwa (60,4%), Lansia dengan kemandirian di bantu 414 jiwa (4,2%) dan Lansia yang renta atau sudah tidak dapat lagi melakukan aktivitas sehari-hari sebanyak 69 jiwa (0,7%),” ujar Sumiramis dalam laporannya.
Walikota Pariaman, Genius Umar, yang hadir dalam lokakarya tersebut sebagai narasumber mengatakan, bahwa kesejahteraan kelompok lanjut usia memiliki arti penting dalam konteks pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan strategi perencanaan pembangunan yang mengintegrasikan kepentingan pelayanan bagi kelompok lansia.
“ Kota Pariaman juga mempunyai Program Strategis Kesehatan Lansia, mulai dari Pengembangan dan penguatan pelayanan dasar melalui pengembangan Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Santun Lansia, Pengembangan Pelayanan rujukan di Rumah Sakit melalui RS yang mempunyai Pelayanan Geriatri,” imbuh Genius menambahkan.
Program lainnya yakni peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat, Pengembangan pelayanan Long Term Care, Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia, Peningkatan pemberdayaan Lansia dalam keluarga/masyarakat, Peningkatan pelayanan integrasi dengan lintas program, Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, tokoh masyarakat, lembaga Swadaya Masyarakat,Organisasi masyarakat, swasta dan sebagainya, serta Penguatan Pencatatan dan Pelaporan yang dilihat melalui responsivitas daerah terhadap ketersediaan dan kelengkapan data.
“ Semoga, dengan adanya kegiatan lokakarya ini, akan lebih memperhatikan terhadap keberadaan lansia di Kota Pariaman secara aktif serta terjaga dan terhindar dari penyakit yang dapat membahayakan,” ulas Genius mengakhiri.