Wagub Sumbar Punya 6 Pengawal TNI/Polri, Faldo Maldini: Kurang, Tambah dari Kemenag, Biar Selamat Dunia Akhirat

Kamis, 22 April 2021 - 11:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengawalan super ketat Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat Sumbar. Gaya berlebihan Audy Joinaldy menjadi sorotan publik.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar Faldo Maldini menyindir hal tersebut. Menurutnya, Gaya Audy seperti main presiden-presidenan.

Sindiran mantan juru bicara pasangan capres Prabowo-Sandi tersebut disampaikan dalam tulisan yang dibagikan Faldo Maldini di akun Facebooknya, berjudul ‘Main Presiden-Presidenan Gaya Wagub Sumbar Audy’.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam tulisan tersebut, Faldo menyebut enam pengawal Audy Joinaldy dari TNI/Polri tersebut masih tanggung. Seharusnya, sebut Faldo, rekrut juga pengawal dari kejaksaan, KPK, Badan Sandi Negara, dan BPK. Tujuannya agar mewakili kelengkapan dari semua unsur kedinasan.

“Konon katanya, Pak Wagub Sumbar punya enam orang pengawal yang terdiri dari personil TNI dan Polri. Tanggung sebenarnya, harusnya rekrut juga pengawal dari kejaksaan, KPK, Badan Sandi Negara, dan BPK, agar mewakili kelengkapan dari semua unsur kedinasan,” tulis Faldo.

Baca Juga :  Mahyeldi : Selain Penegak Hukum, Imran Amir Sekarang Jadi Penghulu Kaumnya

Faldo juga menyarankan di bulan Ramadan ini supaya Audy Joinaldy mengajukan permintaan pengawalan ke Kakanwil Kementerian Agama. Alasannya, biar selamat dunia akhirat.

“Di bulan Ramadhan ini, saya juga sarankan Bang Audy ajukan permintaan pada kakanwil Kementerian Agama, biar kirim pengawal juga. Tidak lain dan tidak bukan, tujuannya adalah biar selamat dunia dan akhirat. Amin ya Rabb,” tambahnya.

Selain itu, mantan Wasekjen DPP PAN ini menyebut dirinya tengah mengajarkan ikan berenang. Kata Faldo, bang Audy paham betul, bahkan lebih paham daripada saya, bahwa seorang pejabat harus dapat fasilitas pengawalan.

“Jelas, saya memang mengajarkan ikan berenang. Sudah pasti Bang Audy paham betul, bahkan lebih paham daripada saya, bahwa seorang pejabat harus dapat fasilitas pengawalan. Masak cuma kepala pemerintahan pusat yang punya paspampres? Kepala daerah juga harus punya dong. Minimal, mendekati seperti Paspampres KW Supernya Pak Menhan Prabowo Subianto,” tulisnya lagi.

Baca Juga :  Audy Joinaldy Dorong Masyarakat untuk Mensertifikatkan Lahan Sawit

Faldo menambahkan, sesungguhnya, pelindung paling maha kuat hanyalah dari Allah SWT. Disebutkan, Mahyeldi sering mengingatkan kita semua dalam berbagai kesempatan pengajian, bahwa kedamaian hati adalah atas perlindungan Allah.

“Bagi kami, politisi yang kalah perang ini, ya mendo’akan yang terbaik saja. Ujian sebenarnya buat seseorang memang ketika dia diberikan kekuasaan. Ketika duduk di posisi itu, orang yang nyinyir kepada Bang Audy juga belum tentu terhindar dari sikap “manggadang” ini. Oleh karena itu, Doa kami kepada Allah, jauhkan lah diri kami masing-masing dari sikap semacam itu,” ulasnya.

Baca Juga :  Temui Audy Joinaldy, AS Institute Sampaikan Gagasan Stabilitas Volume Air Laut Untuk Selamatkan Bumi

“Sesungguhnya, pelindung paling maha kuat hanyalah dari Allah SWT. Pak Ustadz Mahyeldi sering mengingatkan kita semua dalam berbagai kesempatan pengajian, bahwa kedamaian hati adalah atas perlindungan Allah,” terangnya.

Sejauh ini, tulis Faldo, dirinya tidak mengetahui bahaya apa yang sedang mengancam wakil gubernur Sumbar itu. Faldo menduga jangan-jangan yang dianggap ancaman adalah Pak Gubernur itu sendiri.

“Sejauh ini, saya tidak tahu sebenarnya bahaya apa yang terburuk akan mengancam wakil gubernur. Toh kalau wakil gubernur kenapa-kenapa pun, keputusan tertinggi berada di tangan gubernur. Kita tidak tahu apa yang dianggap ancaman yang sangat besar oleh Pak Wagub, sehingga butuh pengawalan ekstra. Jangan-jangan, saya duga, yang dianggap ancaman adalah Pak Gubernur itu sendiri. Semoga saya salah,” tutupnya

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tingkah Tak Biasa Epy Kusnandar Sehari Sebelum Meninggal, Katanya ‘Pertemuan Terakhir’
Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah
Saya tidak bisa bermain kotor
PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya
Kapolda Babel Lakukan Kunjungan Kerja ke Mako Brimob Belitung
Raja Juli menilai desakan mundur hanya sekedar aspirasi, padahal 1.354 orang tewas akibat banjir Sumatera.
Badan-badan antikorupsi yang didukung Barat menindak jaringan kriminal yang dipimpin oleh anggota parlemen Ukraina – RT Rusia dan Bekas Uni Soviet
Harga pangan global terus menurun karena perekonomian menyediakan pasokan yang melimpah

Berita Terkait

Sabtu, 6 Desember 2025 - 01:17 WIB

Tingkah Tak Biasa Epy Kusnandar Sehari Sebelum Meninggal, Katanya ‘Pertemuan Terakhir’

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:55 WIB

Anaconda Raksasa Mencapai Ukuran Maksimumnya 12 Juta Tahun Lalu dan Tidak Pernah Berubah

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:35 WIB

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Desember 2025 - 00:13 WIB

PEMA dan ORMAWA UNADA Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pidie Jaya

Jumat, 5 Desember 2025 - 23:52 WIB

Kapolda Babel Lakukan Kunjungan Kerja ke Mako Brimob Belitung

Berita Terbaru

Saya tidak bisa bermain kotor

Nasional

Saya tidak bisa bermain kotor

Sabtu, 6 Des 2025 - 00:35 WIB