Pengawalan super ketat Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menjadi buah bibir di tengah-tengah masyarakat Sumbar. Gaya berlebihan Audy Joinaldy menjadi sorotan publik.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sumbar Faldo Maldini menyindir hal tersebut. Menurutnya, Gaya Audy seperti main presiden-presidenan.
Sindiran mantan juru bicara pasangan capres Prabowo-Sandi tersebut disampaikan dalam tulisan yang dibagikan Faldo Maldini di akun Facebooknya, berjudul ‘Main Presiden-Presidenan Gaya Wagub Sumbar Audy’.
Dalam tulisan tersebut, Faldo menyebut enam pengawal Audy Joinaldy dari TNI/Polri tersebut masih tanggung. Seharusnya, sebut Faldo, rekrut juga pengawal dari kejaksaan, KPK, Badan Sandi Negara, dan BPK. Tujuannya agar mewakili kelengkapan dari semua unsur kedinasan.
“Konon katanya, Pak Wagub Sumbar punya enam orang pengawal yang terdiri dari personil TNI dan Polri. Tanggung sebenarnya, harusnya rekrut juga pengawal dari kejaksaan, KPK, Badan Sandi Negara, dan BPK, agar mewakili kelengkapan dari semua unsur kedinasan,” tulis Faldo.
Faldo juga menyarankan di bulan Ramadan ini supaya Audy Joinaldy mengajukan permintaan pengawalan ke Kakanwil Kementerian Agama. Alasannya, biar selamat dunia akhirat.
“Di bulan Ramadhan ini, saya juga sarankan Bang Audy ajukan permintaan pada kakanwil Kementerian Agama, biar kirim pengawal juga. Tidak lain dan tidak bukan, tujuannya adalah biar selamat dunia dan akhirat. Amin ya Rabb,” tambahnya.
Selain itu, mantan Wasekjen DPP PAN ini menyebut dirinya tengah mengajarkan ikan berenang. Kata Faldo, bang Audy paham betul, bahkan lebih paham daripada saya, bahwa seorang pejabat harus dapat fasilitas pengawalan.
“Jelas, saya memang mengajarkan ikan berenang. Sudah pasti Bang Audy paham betul, bahkan lebih paham daripada saya, bahwa seorang pejabat harus dapat fasilitas pengawalan. Masak cuma kepala pemerintahan pusat yang punya paspampres? Kepala daerah juga harus punya dong. Minimal, mendekati seperti Paspampres KW Supernya Pak Menhan Prabowo Subianto,” tulisnya lagi.
Faldo menambahkan, sesungguhnya, pelindung paling maha kuat hanyalah dari Allah SWT. Disebutkan, Mahyeldi sering mengingatkan kita semua dalam berbagai kesempatan pengajian, bahwa kedamaian hati adalah atas perlindungan Allah.
“Bagi kami, politisi yang kalah perang ini, ya mendo’akan yang terbaik saja. Ujian sebenarnya buat seseorang memang ketika dia diberikan kekuasaan. Ketika duduk di posisi itu, orang yang nyinyir kepada Bang Audy juga belum tentu terhindar dari sikap “manggadang” ini. Oleh karena itu, Doa kami kepada Allah, jauhkan lah diri kami masing-masing dari sikap semacam itu,” ulasnya.
“Sesungguhnya, pelindung paling maha kuat hanyalah dari Allah SWT. Pak Ustadz Mahyeldi sering mengingatkan kita semua dalam berbagai kesempatan pengajian, bahwa kedamaian hati adalah atas perlindungan Allah,” terangnya.
Sejauh ini, tulis Faldo, dirinya tidak mengetahui bahaya apa yang sedang mengancam wakil gubernur Sumbar itu. Faldo menduga jangan-jangan yang dianggap ancaman adalah Pak Gubernur itu sendiri.
“Sejauh ini, saya tidak tahu sebenarnya bahaya apa yang terburuk akan mengancam wakil gubernur. Toh kalau wakil gubernur kenapa-kenapa pun, keputusan tertinggi berada di tangan gubernur. Kita tidak tahu apa yang dianggap ancaman yang sangat besar oleh Pak Wagub, sehingga butuh pengawalan ekstra. Jangan-jangan, saya duga, yang dianggap ancaman adalah Pak Gubernur itu sendiri. Semoga saya salah,” tutupnya