Syahdanur Abdul Munaf, wartawan senior asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar menerima penghargaan Press Card Number One (PCNO) dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Penghargaan diberikan langsung Ketua PWI Atal S. Depari saat peringatan Hari Pers Nasional di Jakarta, Selasa 9 Februari 2021. Anugerah berikan bagi wartawan senior yang dianggap layak.
“Ya, minimal mereka telah mengabdi selama 30 tahun di dunia jurnalistik,” ujar Sekretaris PWI Mirza Zulhadi di Jakarta, Selasa 9 Februari 2021.
Syahdanur berasal dari Kecamatan Batang Kapas. Ia memulai debut pertama di dunia jurlanilistik sejak dekade 70-an di Koran Merdeka, terbitan harian yang dinahkodai BM. Dyah.
Meski baru bergabung, ia telah dipercaya mewawancarai petinggi negara, salah satunya Wakil Presiden Adam Malik. Pria kelahiran Batang Kapas 70 tahun silam itu juga penggagas berdirinya Forum Wartawan Pertambangan dan Energi di Kementerian ESDM.
Anak pertama dari pasangan Abdul Munaf dan Sadarnah itu pun pernah menjabat sebagai pengurus PWI Jaya dan sekarang sebagai dewan penasehat di PWI Pusat. Ia juga tercatat sebagai pendiri Majalah Listrik dan berbagai media internal sektor pertambangan dan energi.
Penghargaan PCNO, lanjut Mirza, diberikan sesuai penilaian tim juri. Penilaian dilakukan sangat ketat dan selektif. “Kemudian diputuskan dalam rapat pleno,” ungkap pria yang juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat itu.
Sementara itu, Ketua PWI sekaligus Penanggung Jawab HPN 2021, Atal S Depari mengatakan pemberian Kartu Pers Nomor Satu adalah penghargaan PWI Pusat kepada insan pers yang terus berjuang mengabdi untuk kemajuan dunia pers.
Anugerah Kartu Pers Nomor Satu diberikan sejak HPN 2010 di Palembang, Sumatera Selatan. Tokoh-tokoh pers yang mendapat penghargaan tersebut saat itu adalah Rosihan Anwar, Jakob Oetama, Herawati Dyah, Dahlan Iskan, Goenawan Mohamad, Fikri Jufri, Karni Ilyas, dan Alwi Hamu.
Sedangkan pada HPN 2021, selain Syahdanur, PCNO juga diberikan pada 9 wartawan senior lainnya antara lain
Kartu Pers Nomor Satu adalah Muhammad Baedarus (PWI Jawa Barat), Octo Lampito (PWI Yogyakarta), Mursyid Songsang (PWI Jambi), Dhimam Abror Djuraid (PWI Jawa Timur), Raja Isyam Iswar (PWI Riau), H. Dheni Kurnia (PWI Riau).
“Selain itu, juga ada Khairul Muslim (PWI Sumatera Utara), dan Jufra Irwan (PWI Riau,” tutup Atal.