Oleh: Yulizal Yunus
Komunikasi inten, nilai karakter, prilaku (budaya) utama orang Minang. Kapan dan di mana saja berjumpa, sapaan pertama adalah, a kaba (apa kabar). Inti nilainya, orang Minang ingin mendapat informasi terkini (updating). Informasi terkini itu menentukan posisi bargaining dan memberi peluang melangkah bersama dan bekerjasama.
Adalah menarik apa yang menjadi keluhan Drs. H. Darizal Basir, MM mantan Bupati Pesisir Selatan dua kali periode (1995-2005). Inti keluhannya sebagai anggota DPR RI tiga kali periode berturut-turut sampai sekarang dari Dapil Sumbar I, adalah minimnya komunikasi kepala daerah dengan anggota DPR asal Sumbar. Keluhannya ini disampaikan di depan anggota PWI Sumbar ketika reses masa persidangan II DPR RI tahun 2020/2021 berkunjung ke konstituen dan khusus bersilaturrahmi di Kantor PWI Sumbar Sabtu 26 Desember 2020, seperti diliput sumbar.siberindi.co. Di PWI disambut Ketua Heranof Firdaus serta pengurus lainnya, Eko Yance Edrie, Zulnadi, Gusfen Khairul, Junaidi Jarat, Tommy Raper dan Charles.
Fenomena kurang komunikasi ini menunjukkan bahwa budaya aparat pemerintah di daerah subkutur Minang ini bergeser dalam menganut nilai suka berkomunikasi. Adalah ironis di tengah kemajuan teknologi informasi canggih di era global ini, dengan handphone android yang canggih di tangan, namun kemauan berkomunikasi melemah. Fenomena ini tidak menguntungkan baik bagi pemerintahan daerah maupun rakyat.
Justru secara sosiologis kurang berkomunikasi, tanda kurang berinteraksi. Kurang berinteraksi menunjukkan kurang hubungan sosial. Kurang hubungan sosial, dapat berakibat kehilangan banyak informasi. Anggota dewan tidak dapat mengakses aspirasi pemerintah dan rakyat yang mesti diperjuangkannya. Lebih lanjut pemerintah daerah dan masyarakat kurang mendapat peluang untuk bersama dan bekerjasama dalam memajukan pembangunan daerah. Jurtru untuk mendapat pembagian nasional ini ke daerah memerlukan komunikasi, bersatu dan bekerjasama berjuang bersama-sama.
Karenanya penting secara intens membangun komunikasi timbal balik dan saling memberi manfaat. Kata Darizal yang menarik, kami sebagai anggota DPR terasa kurang termanfaatkan oleh kepala daerah, terutama dalam meraih proyek pembangunan.
Adalah peluang ke depan bagi Gubernur apalagi Bupati/ Walikota di Dapil Sumbar I khususnya, membangun komunikasi lebih intens, mengambil manfaat wakil rakyatnya ada di pusat di samping membangun langsung komunikasi dengan para menteri dan badan/ lembaga tinggi negara setingkat menteri, mana yang boleh dipasilitasi wakil rakyat dari dapilnya.
Darizal anggota DPR RI Dapil Sumbar I ini membuka pintu lebar. “Undanglah kami. Ajak kami bicara. Sehingga aspirasi pembangunan daerah bisa kita perjuangkan bersama-sama”.
Sama bekerja ya, bersama dan bekerja sama penting. Bangun komunikasi intens terus menerus kepala daerah dengan wakil rakyat di pusat, buka peluang rakyat menyampaikan aspirasasi, dibantu disiarluaskan oleh pers sepeti disebut Heranof Ketua PWI dan wakil rakyat memperjuangkannya turut merebut peluang proyek pembangunan nasional untuk dibawa ke Sumbar terutama bagi Dapil wakil rakyat itu masing-masing, setidaknya.