Menyusuri Jalan Padang-Painan, maka akan banyak ditemui kedai-kedai yang menjual buah durian di tepi Jalan, khususnya di Kecamatan Koto XI Tarusan. Kedai-kedai ini biasanya adalah Lapak kecil yang memanjang dengan ukuran 2×1 meter yang juga menyediakan tempat duduk untuk melahap durian.
Sepanjang jalan itu juga akan tampak pohon durian yang berderet di atas bukit atau tebing. Bila beruntung akan ditemui masyarakat yang dari ladangnya denagn menyandang keranjang di punggungnya membawa durian.
Seperti daerah lain, panen buah durian di Pessel tidaklah sama antar kecamatan, dari Tarusan hingga ke Silaut panen buah durian memiliki waktu masa berbuah yang berbeda.
Lalu sebenarnya, daerah mana durian paling banyak dipanen?
Mengutip data dari Publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Pesisir Selatan yang dirilis pada Agustus 2019 lalu, produksi durian di Pessel tahun 2018 adalah sebanyak 9660,50 ton, jauh meningkat bila dibandingkan tahun 2017 yang hanya 7269,50 ton, dengan Kecamatan Koto XI Tarusan jadi Kecamatan dengan produksi buah durian terbesar di Pesisir Selatan.
Pada tahun 2018, durian yang dipanen dari pohon-pohon petani di Kecamatan Koto XI Tarusan mencapai 5989,60 ton. Kemudian disusul oleh Kecamatan Pancung Soal yang mana produksi durian sebanyak 856.30 ton.
Posisi ketiga ditempati oleh Kecamatan Linggo Sari Baganti dengan volume produksi durian dalam setahun sebanyak 729,60 ton. Sedangkan di posisi ke empat diraih oleh kecamatan Bayang sebanyak 518,80 ton.
Sementara kecamatan lainnya yang jadi sentra durian terbesar di Pesisir Selatan antara lain Kecamatan IV jurai sebanyak 476,5 ton, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan sebanyak 432 ton, Kecamatan Sutera sebanyak 297,60 ton, Kecamatan Ranah Pesisir sebanyak 192 ton lalu Kecamatan Batang Kapas sebesar 139,30 ton dan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan sebesar 16.80 ton.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow