Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) mencatat Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SD dan SMP-Sederajat di daerah tersebut mengalami tren penurunan.
Bahkan di tingkat SMP Sederajat selain mengalami penurunan, daya serap penduduk untuk melanjutkan sekolah ke jenjang SMP juga rendah.
Dikutip dari sirusa.bps.go.id, APK didefinisikan sebagai Perbandingan antara jumlah penduduk yang masih bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa memandang usia penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan yang sama. Sejak tahun2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, dan Paket C) turut diperhitungkan.
Dari Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Pesisir Selatan yang dipublish BPS pada 6 November 2019 dan merupakan data terbaru dari BPS, APK SD sederajat di Pessel pada 2018 tercatat berada pada angka 108,39 persen. APK SD/MI/sederajat di tahun tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 sebesar 3.7 poin persentase.
Hal ini mengindikasikan partisipasi penduduk yang tinggi pada jenjang SD, dengan masih ada anak yang bersekolah di jenjang SD namun usianya belum mencukupi (kurang dari 7 tahun) atau melebihi dari usia sekolah yang seharusnya (lebih dari 12 tahun).
APK SD sederajat ini, juga tidak sesuai dengan target yang dipatok dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pessel 2016-2021. Dimana pada 2018 ditargetkan APK SD sederajat berada di angka 120 persen.
Selain itu, bila dibandingkan dengan rerata APK SD sederajat Provinsi Sumbar, APK SD sederajat di Pessel masih dibawah rerata Provinsi. APK SD sederajat Sumbar tercatat sebesar 110,99 persen.
Sedangkan ditingkat SMP, APK SMP sederajat berada di kisaran 80 persen pada tahun 2017 dan 2018, atau lebih rendah dibandingkan APK SD sederajat. Pada 2018, APK SMP Sederajat tercatat sebesar 85,88 persen menurun 2.93 poin persentase dibandingkan tahun 2017.
Hal ini menunjukkan daya serap penduduk untuk melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan SMP sederajat lebih rendah dibandingkan daya serap jenjang pendidikan SD. Selain itu tren penurunan tersebut juga mencerminkan adanya penurunan partisipasi sekolah pada jenjang SMP sederajat.
Sama seperti APK SD sederajat, APK SMP sederajat di Pessel juga tidak sesuai dengan janji yang dipatok kepala daerah dalam RPJMD. Raihan 85,88 persen ditahun 2018 tersebut dirasa masih jauh dari target yang dipatok 103,04 persen.
Setali dengan APK SD sederajat, APK SMP sederajat juga dibawah rata-rata APK SMP Provinsi. Rerata APK SMP sederajat Sumbar adalah 90,92 persen sementara Pessel hanya 85,88 persen.
|