Sebagai bentuk partisipasi di tengah wabah Covid-19 yang melanda, sejumlah perantau Taratak dan warga nagari Koto Taratak, Kecamatan
Sutera mengumpulkan donasi pengadaan masker yang dibagikan ke masyakarat Koto Taratak mulai hari Senin, 11 Mei 2020.
Diharapkan mampu membantu kampanye pemerintah dalam mengurangi penyebaran coronavirus sekaligus ajakan pada masyarakat untuk disiplin.
Aksi pengumpulan donasi membagikan masker ini diharapkan mampu membantu kampanye pemerintah dalam mengurangi penyebaran coronavirus sekaligus ajakan pada masyarakat untuk disiplin dan bekerjasama secara bersatu padu dalam memutus mata rantai penyebaran coronavirus dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan menghindari berjabat tangan, serta membiasakan menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya melihat kurangnya kesadaran masyarakat terhadap dampak penyebaran virus korona, sementara kita tinggal di jalan lintas sumatera. Aktivitas keagamaan di bulan ini terus berjalan seperti biasa. Sehingga kami merasa perlu mengambil kerja kecil ini sebagai bentuk partisipasi langsung ke masyarakat,” demikian penjelasan Adrian Ganesh sebagai salah satu koordinator lapangan gerakan ini.
Rencananya aksi penggalangan dana akan terus dilakukan. Nagari Koto Taratak dipilih sebagai titik pertama sosialisasi karena koordinator lapangan berasal dari sana yang akan dipimpin langsung oleh Syafriyon selaku Wali Nagari, Bamus, Pemuda serta warga sukarelawan.
“Yang dekat dulu, dicoba pelan-pelan,” lanjut pria yang biasa disapa Dian ini. “Kita berharap Pak Wali tetap bersemangat dalam kegiatan ini sampai warga bisa memahami kondisi sekarang ini dengan baik. Kami pun berharap bisa menyebar ke nagari lain.”
Gerakan tersebut berawal dari kecemasan sejumlah perantau dan anggota masyarakat terkait aktivitas warga di tengah ancaman coronavirus tanpa pelindung diri yang memadai. Sebagian masyarakat tetap beraktivitas dalam kondisi normal bahkan seolah tidak peduli pada wabah yang sudah memakan ratusan orang, sementara itu ribuan orang dinyatakan positif covid-19 ini. Pembagian masker merupakan salah satu strategi pendekatan ke masyarakat untuk menyosialisasikan dampak virus korona. Selain membagikan langsung ke rumah-rumah, direncanakan masjid dan surau juga sebagai titik utama pembagian masker. Selain masker mereka juga menyiapkan stiker dan hand sanitizer sebagai bentuk sosialisasi berikutnya.
Yoyon Indra Joni seorang guru dan penulis yang tinggal di Bengkulu menuturkan bahwa sangat diperlukan gerakan yang nyata dan konkrit.
“Kami meminta koordinator lapangan siap di masjid dan surau. Sementara dalam memberikan masker nanti diharapkan dapat mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat. Membiasakan mencuci tangan setiap ketika ke luar dari rumah, dan di saat ada yang baru datang dari daerah zona merah untuk melapor pada Wali Kampung dan melakukan isolasi mandiri.”
Gerakan yang dinamakan dengan Gerakan Nagari Mencegah Coronavirus ini menargetkan 1500 masker untuk dibagikan ke sejumlah kepala keluarga dan dibagikan ke masyarakat umum di tempat keramaian.
“Di samping masker, kita juga menyiapkan stiker yang berisi ajakan untuk mencegah virus korona akan dibagikan langsung ke masyarakat. Juga akan pasang di beberapa titik,” lanjut Yoyon.
“Kita menyiapkan gugus tugas, mengajak sejumlah warga untuk terlibat digerakan ini dan saling berbagi tugas nanti di lapangan,” tutur Dian. “Saya cemas, kesadaran masyarakat kita kurang, sementara itu sosialiasi terkait bahaya virus korona juga kurang.” Ia sempat mengadukan hal tersebut di group WA IKESTA Nusantara namun kurang mendapat respon. Sementara itu harus ada solusi dan jalan keluar dari kenyataan di masyarakat ini.
“Tidak simsalabim, mengharapkan masyakarat berubah sementara sosialiasi masih kurang, gimana?Kita coba saja dulu gerakan ini, turun langsung dan melakukan ajakan. Sumbangsih aksi dan pikiran demi kebaikan bersama,” lanjutnya. “Dan alhamdulillah, dalam waktu singkat dan sifatnya dadakan sejumlah dana terkumpul dan program pun tersusun dengan cepat, baik, dan praktis.”
Dari group kecil yang terdiri dari warga dan perantau itulah koordinasi kerja dilakukan. Mereka juga membagikan permohonan donasi ke beberapa group WA.
“Alhamdulillah, dana yang terkumpul dalam beberapa hari ini sudah lebih dari enam juta. Wali Nagari juga turut berpartisipasi sebagai bentuk dukungannya pada gerakan ini,” kata Murni Yanti yang tinggal di Padang dan menjadi bendahara gerakan tersebut.
“Kita semua berharap gerakan ini terus berlangsung dan menyebar ke banyak tempat dan turut menjadi bagian dari kerja nyata bersama masyarakat. Turut andil di tengah kondisi yang sengkarut ini, sangat penting ketimbang menyalahkan keadaan,” tutur Adnan Chaniago yang berdomisili di Bogor sebagai inisiator Gerakan Nagari Mencegah Coronavirus ini menutup pembicaraan. (Indrian Koto)