Hamdanus Singgung Pembangunan Kantor Dinas Pendidikan untuk meningkatkan IPM, RA: Tidak Ada Hubungannya

Redaksi
28 Nov 2020 18:00
Berita 0 18
3 menit membaca
Debat Publik Putaran II Antar Pasangan Calon Bupati dan wakil Bupati Pesisir Selatan


Padang, bandasapuluah.com-
Calon Wakil Bupati Pesisir Selatan (Pessel) nomor urut 1, Hamdanus mengatakan Pemerintah Kabupaten Pessel kepemimpinan Hendrajoni telah berpacu membangun infrastruktur pendidikan untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang selama ini rendah.

Hal ini diungkapkan Hamdanus saat Debat Publik Putaran Kedua antar Pasangan calon bupati dan wakil bupati di Graha Pena, Padang pada Jumat (27/11/2020). Saat itu, Paslon yang mengusung tagline Hebat ini ditanya tentang strategi Paslon dalam meningkatkan IPM guna mencapai target IPM dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) ke-4 yang berada pada angka 78,6.

Baca juga: IPM Pessel 2 tahun terakhir: Menurun dan dibawah Rata-Rata Provinsi

“Berdasarkan data BPS, Indeks Pembangunan Manusia Pesisir Selatan pada tahun 2019 berada di peringkat 12 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat dengan nilai 70,08 sedangkan target dalam RPJP Ke-4 78,6. Bagaimana strategi Paslon 01 mencapai target tersebut?” tanya moderator, Nashrian Bahzein.

Nonton juga:


Hamdanus menjawab pembangunan infrastruktur yang dipacu oleh pemerintahan Hendrajoni diperiode pertama adalah membangun kantor dinas pendidikan yang megah. Dimana sebelumnya, tutur Hamdanus, kantor dinas pendidikan apa adanya.

Ia menyebut pembangunan ini dimaksudkan untuk memberi motivasi sekaligus menambah kepercayaan diri kepada tenaga pendidikan maupun kepala sekolah yang ada di Pesisir Selatan.

Baca juga: IPM Pessel Masih di Urutan 12 se Sumbar dan Dibawah Rata-rata Provinsi

“Pemerintah kabupaten Pesisir Selatan periode pertama Hendrajoni sudah berpacu membagun infrastruktur pendidikan dengan membangun kantor dinas pendidikan yang sebelumnya apa adanya, kemudian sekarang sudah megah. Kita butuh infrastruktur itu untuk memberikan kepercayaan diri kepada dinas pendidikan karena dibawahnya nanti banyak tenaga-tenaga, kepala sekolah yang akan dimotivasi bidang pendidikan,” jelas Hamdanus.

Dikatakan, Hendrajoni tidak hanya akan tapi telah membuat kebijakan yang spektakuler. Salah satunya, kenaikan honor guru PAUD dan pengangkatan tenaga pendidik dijenjang SMP.

“ada kenaikan honor dari 200 sampai 700 ribu untuk guru paud, ada pengangkatan 1000 tenaga pendidik di SMP dan itu adalah satu-satunya di Sumbar bahkan pulau sumatera kecuali di pulau Jawa,” lanjutnya.

Baca juga: Fakta : ‘IPM Pessel Tidak Mencapai Target, Diurutan 12 dan Dibawah Rata-Rata Provinsi’

Ia juga menjelaskan bahwa pemkab memberikan kesempatan yang sama pada seluruh ASN yang memiliki prestasi. Karena seleksi Pengangkatan kepala sekolah dilakukan secara transparan dan melibatkan perguruan tinggi.

“Mutu juga terus dan pelatihan selalu dilaksanakan, reward diberikan. Kalaupun IPM kita belum tinggi tapi mengalami kenaikan. Dan infrastruktur dan upaya-upaya itu adalah untuk memastikan kenaikan dimasa-masa selanjutnya,” ujarnya.

Mendengar jawaban tersebut, Calon Bupati Pessel nomor urut 2, Rusma Yul Anwar mengaku tidak mengerti akan paparan strategi yang dilakukan Paslon 1.

Menurut Rusma Yul Anwar tidak ada hubungannya Indeks Pembangunan Manusia dengan pembangunan kantor dinas pendidikan yang bagus. Ia juga membantah keterkaitan pengangkatan guru honorer dengan naiknya IPM.

“Tidak ada korelasinya Gedung Dinas Pendidikan yang bagus dengan IPM, dan tidak ada (hubungan) sama sekali pengangkatan guru honor dengan IPM,” tegas pria yang sehari-hari disapa An ini.

An menjelaskan, IPM bukan hanya menyangkut sektor pendidikan tetapi juga sektor lainnya. Ia menyarankan untuk peningkatan IPM jangan hanya tertumpu pada sektor pendidikan tapi juga sekor lainnya yang harus dibenahi.

“Nah, yang ipm itu bukan hanya menyangkut sektor pendidikan juga ada sektor yang lain kita benahi nanti. Tidak hanya tertumpu pada pendidikan saja,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dedi Rahmanto Putra, Calon Bupati nomor urut 3 mengatakan IPM bukan saja tentang pendidikan tapi juga menyinggung kesehatan dan ekonomi.

“Jadi 3 serangkai dalam IPM ini, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan itu harus secara simultan kita bangun,” ungkap Dedi.

Ditambahkan Dedi, dalam membangun IPM itu memang butuh upaya keras, komitmen dan konsisten dengan yang ditetapkan dlaam RPJP dan RPJM.

“Itu memang butuh upaya keras, komitmen dan juga sikap konsisten,” tutup Mantan Ketua DPRD Pesisir Selatan ini.


Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *