Kalah Telak, Ini Kesalahan Strategi Kampanye Hendrajoni-Hamdanus! Apa Saja?

Senin, 14 Desember 2020 - 23:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Painan, BANDASAPULUAH.COM– Peluang Hendrajoni untuk melenggang masuk periode kedua terbuka lebar. Beragam survei sedari awal telah merilis tingkat keterkenalan dan keterpilihan Hendrajoni tertinggi dari lawannya. Tak ayal, banyak pihak yang mendambakan ingin dipinang oleh Hendrajoni naik pelaminan pilkada.


Kesempatan emas itu jatuh kepada Hamdanus. Hamdanus yang kala itu merupakan Anggota DPRD Sumbar harus meninggalkan jabatannya demi bisa bersama mendampingi Hendrajoni bertarung di kontestasi tersebut.

Diusung tiga partai politik; Nasdem, PKS dan Demokrat, Paslon ini maju dengan 15 kursi dari 45 di DPRD Pessel. Dengan tagline “Untuk Pesisir Selatan Hebat”, Hendrajoni-Hamdanus (HJ-HD) mendapatkan nomor urut 1. Tak sendirian, ada dua kompetitor lainnya yaitu Rusma Yul Anwar-Rudi Hariyansyah (RA-RUDI) yang maju dengan 14 Kursi DPRD Pessel dan Dedi Rahmanto Putra-Arfianof Rajab (DoA) dengan 16 Kursi di DPRD Pessel.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, sebagai Bupati petahana, Hendrajoni gagal mendulang kemenangan untuk periode keduanya. Ia mesti kalah oleh Wakilnya pada pilkada 2015 lalu, Rusma Yul Anwar. RA-RUDI unggul dengan selisih suara hampir 36 ribu atau 17,4 persen atas HJ-HD.

RA-RUDI unggul di 14 Kecamatan sedangkan HJ-HD hanya unggul di 1 Kecamatan. Untuk sementara, HJ-HD meraih suara sebesar 38,9 persen, RA-RUDI 56,3 persen dan DoA 4,7 persen . Akan tetapi, proses perhitungan suara KPU masih terus berjalan.

Baca Juga :  Mengapa Hendrajoni-Hamdanus Kalah?

Peneliti dari Cendikia Politika Institut, Andre Husnari mengatakan kekalahan telak HJ-HD disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya, strategi kampanye yang dinilai mengandung banyak titik lemah.

Dimulai dari pemilihan tagline “Hebat“. Andre menilai penetapan tagline tersebut menimbulkan beban psikologis bagi masyarakat. Sebab, diksi Hebat ditangkap rakyat awam lebih dekat kepada sombong, bangga diri dan elitis.

Dimana bagi masyarakat yang bermata pencaharian petani, nelayan dan buruh merasa canggung menyematkan kata Hebat pada diri mereka atau inklud menjadi bahagian darinya, lantaran merasa kami orang biasa, pendidikan rendah, miskin.

“Sejatinya penetapan tagline ‘Hebat’ adalah akronim tapi mengandung sisi lemah. Perumus semestinya meminjam perspektif rakyat awam dalam memaknainya, jangan stereotipe positif perumus,” terang Andre.

Menurutnya, selain penetapan tagline Hebat, kesalahan berikutnya adalah cara pendekatan yang dilakukan tim HJ-HD. Andre mengatakan, Pendekatan yang dilakukan tim 01 adalah menyapu rata pihak yang dianggap bersebrangan. Padahal dalam realitanya, sebutnya, lawan harus dirangkul agar bisa beralih dukungan. Akan tetapi, cara persuasif tidak diberlakukan.

Baca Juga :  Mengapa Hendrajoni-Hamdanus Kalah?

Selain kepada lawan, cara tersebut juga dilakukan kepada massa mengambang atau yang belum menentukan sikap. Acap kali, tim HJ-HD ketika ada pihak kritis yang kemungkinan massa mengambang langsung dipersepsikan sebagai lawan. 

“Pendekatan persuasif untuk mengambil simpati dan menyakinkan kelayakan orang untuk memilih kandidatnya kurang. Hilang simpati karena cara pendekatan yang tidak tepat,” ujar Andre.

Ditambahkan, selain kesalahan strategi, kekalahan HJ-HD juga disebabkan oleh rasa kecewa dan tidak puas masyarakat yang tinggi kepada kepemimpinan Hendrajoni 4,5 tahun terakhir. Sehingga, sedikit saja kampanye dari Paslon nomor urut 2, dianggap masyarakat sebagai kanal atau jalan keluar dari rasa kekecewaan dan ketidakpuasan yang terpendam selama ini.

Ulasan lengkapnya silahkan baca tulisan berikut: Mengapa Hendrajoni-Hamdanus Kalah?

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PKM UNP Gelar Pelatihan Serigraphy bagi Guru Seni Budaya SMP se-Kabupaten Tanah Datar
A)a0&4eBqof^TsW^WPi&@IZs
Dituding Tidak Adil, Penanganan Kasus Perusakan di Pasir Alai Menuai Kekecewaan Warga
Bersama Bawaslu, Ratusan Wali Nagari se-Pessel Sepakat Jaga Netralitas di Pilkada 2024
Resmi Dilantik, PD PERTI Aceh Siap Perkuat Pendidikan Islam dan Dakwah
Rapat Pengurus DPW PKPS Bali Bahas Pembentukan Panitia Lokal untuk Munas VI PKPS
Din Syamsuddin Dukung Cawagub Suswono untuk Jakarta yang Lebih Baik
DMI Jawa Barat Dukung Kesuksesan Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jabar

Berita Terkait

Rabu, 20 November 2024 - 12:48 WIB

PKM UNP Gelar Pelatihan Serigraphy bagi Guru Seni Budaya SMP se-Kabupaten Tanah Datar

Minggu, 17 November 2024 - 19:20 WIB

A)a0&4eBqof^TsW^WPi&@IZs

Rabu, 13 November 2024 - 22:36 WIB

Dituding Tidak Adil, Penanganan Kasus Perusakan di Pasir Alai Menuai Kekecewaan Warga

Rabu, 13 November 2024 - 21:35 WIB

Bersama Bawaslu, Ratusan Wali Nagari se-Pessel Sepakat Jaga Netralitas di Pilkada 2024

Senin, 11 November 2024 - 15:59 WIB

Resmi Dilantik, PD PERTI Aceh Siap Perkuat Pendidikan Islam dan Dakwah

Berita Terbaru