Prof Taufik Abdullah Sampaikan Refleksi Budaya di Forum Minang Sedunia

Senin, 4 Desember 2023 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM – Prof. Dr. H. Taufik Abdullah Tuangku Pujangga Diraja, menjadi salah satu narasumber utama dalam Pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia yang digelar Minang Diaspora Network Global di Hotel Pangeran Beach Padang, Senin (4/12/2023).

Kegiatan ini merupakan rangkaian forum marathon yang berlangsung dari 3 hingga 13 Desember 2023, mencakup empat kota di Sumatera Barat, yakni Padang, Bukittinggi, Tanah Datar, dan Payakumbuh.

Pertemuan internasional ini mengundang sejumlah tokoh Minangkabau dari dalam dan luar negeri dalam Dialog Interaktif Tokoh Adat, Budaya, dan Agama bertema “Pewarisan Nilai-Nilai ABS-SBK dalam Masyarakat Minangkabau Ditinjau dari Aspek Bahasa Ibu”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diskusi dipandu oleh moderator Dirwan Ahmad Darwis, BMC., MA., dengan menghadirkan narasumber lain seperti Buya Dr. H. Gusrizal Gazahar, Lc., M.Ag Datuk Palimo Basa (Ketua MUI Sumbar), Prof. Dr. Gusti Asnan (Pakar Sejarah UNAND), Prof. Dr. Puti Reno Raudha Thaib, MP (Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau), Afdhal Koto (Ketua Rumah Gadang Amerika Serikat), Dr. Shofwan Karim (Tokoh Muhammadiyah Sumbar), serta Novri Latief (Ketua Surau Sydney Australia).

Baca Juga :  Emma Yohanna Ajak Diaspora Minang Lakukan Investasi Konkret untuk Kemajuan Sumatra Barat

Dalam forum tersebut, Prof Taufik Abdullah berbagi perjalanan panjang hidup dan karier akademisnya, yang tidak hanya menorehkan prestasi pribadi, tetapi juga mengangkat nama Minangkabau dalam kancah intelektual internasional.

Ia mengawali kisahnya dengan mengenang masa sekolah menengah yang diselesaikannya pada tahun 1954. Dengan penuh kebanggaan, ia menyampaikan bahwa seluruh siswa di kelasnya lulus, menjadikan angkatan mereka terbaik di Sumatera Tengah.

Bahkan, sejumlah rekan sekelasnya kemudian meraih kesuksesan besar, di antaranya empat orang yang dipercaya sebagai duta besar dan beberapa lainnya menjadi profesor ekonomi.

Meski sempat ragu dalam menentukan jurusan, Taufik akhirnya memilih bidang sastra.

Keputusan ini, menurutnya, merupakan cara untuk menempuh jalur berbeda dari kebanyakan teman-temannya. Pilihan itu mengantarkannya menjadi asisten pengajar sejarah Eropa.

Dalam peran tersebut, ia bertugas meringkas kuliah berbahasa Inggris agar bisa dipahami mahasiswa Indonesia lainnya. Dari sanalah awal ketekunannya dalam dunia akademis berkembang.

Baca Juga :  Forum Minang Diaspora Sedunia, Zulfan Tadjoeddin Tekankan Pentingnya Akhlak dalam Pendidikan

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Taufik Abdullah menerima undangan untuk bergabung dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, meski sebelumnya ia berkeinginan menjadi dosen di Yogyakarta.

Kesempatan menempuh pendidikan lebih tinggi membawanya ke Amerika Serikat, tempat ia membuat terobosan berani dengan menulis tesis masternya dalam bahasa Inggris.

Ia menjadi mahasiswa Indonesia pertama yang melakukannya, sebuah langkah yang kemudian memperkuat reputasinya di dunia akademik internasional.

Kegelisahan akademisnya muncul ketika ia menyadari bahwa kajian-kajian ilmu sosial saat itu lebih banyak terpusat pada Jawa, khususnya Jawa Tengah.

Ia lalu memilih untuk menekuni penelitian tentang Minangkabau dan Aceh yang saat itu relatif terabaikan.

Dari situlah lahir karya-karya monumental. Salah satunya makalah berjudul “Adat dan Islam” yang diterbitkan pada tahun 1966.

Sebagai mahasiswa muda, ia berhasil membedah hubungan dan ketegangan antara adat dan Islam dalam masyarakat Minangkabau. Tulisan tersebut kemudian menjadi rujukan penting dalam kajian budaya dan agama.

Karya-karya Taufik Abdullah selanjutnya, termasuk tesis master dan disertasi doktoralnya tentang Minangkabau, diterjemahkan ke berbagai bahasa dan dipublikasikan di Amerika Serikat, Belanda, hingga Meksiko. Reputasinya pun semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu cendekiawan Minangkabau yang diakui dunia.

Baca Juga :  Yudil Chatim Soroti Peluang SDM Indonesia di Tiongkok dalam Forum Minang Diaspora Sedunia

Namun, di balik semua prestasi tersebut, Prof Taufik tetap menunjukkan kepedulian terhadap kondisi generasi penerus Minangkabau.

Ia mengungkapkan kegelisahan bahwa anak-anak muda Minang saat ini tampak kurang tertarik untuk mempelajari budaya mereka sendiri. Hal ini, menurutnya, menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan identitas Minangkabau.

Dalam pandangannya, Minangkabau memiliki identitas yang unik, yakni sebagai masyarakat “perantara” atau “jembatan” yang menghubungkan ciri khas Minangkabau dengan nilai-nilai Indonesia yang lebih luas. Identitas ini, katanya, adalah kekuatan yang harus terus dijaga dan diwariskan.

Menutup paparannya di Forum Minang Sedunia, Prof Taufik Abdullah menyampaikan harapan besar agar semakin banyak cendekiawan Minang yang menulis tentang budaya mereka dengan gaya baru yang segar, sehingga nilai-nilai luhur Minangkabau tetap hidup dan relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Manapek ke Kaum Malayu Koto Tuo, Pendiri RS Bunda Resmi Menjadi Orang Minangkabau
Ahda Yanuar Dilewakan Sebagai Rajo Sutan Kaum Sikumbang, Tekankan Pentingnya Adat Sebagai Benteng Moral
DPP PKPS Sampaikan Selamat atas Palewaan Basamo di Nagari Kambang
DPP PKPS Sampaikan Selamat atas Dilewakannya Prof Ermanto sebagai Datuak Rajo Malenggang
Prof Ermanto Akan Dilewakan jadi Datuak, DPP PKPS Sampaikan Ucapan Selamat
Akhiruddin Dilewakan jadi Datuak Rajo Mudo, DPP PKPS Ucapkan Selamat
Harimau Sumatera dalam Kearifan Adat-Budaya di Minangkabau
Hendrajoni Hadiri Pengukuhan 13 Datuak di Surantih

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 16:42 WIB

Manapek ke Kaum Malayu Koto Tuo, Pendiri RS Bunda Resmi Menjadi Orang Minangkabau

Senin, 29 September 2025 - 23:07 WIB

Ahda Yanuar Dilewakan Sebagai Rajo Sutan Kaum Sikumbang, Tekankan Pentingnya Adat Sebagai Benteng Moral

Senin, 29 September 2025 - 10:01 WIB

DPP PKPS Sampaikan Selamat atas Palewaan Basamo di Nagari Kambang

Minggu, 28 September 2025 - 18:31 WIB

DPP PKPS Sampaikan Selamat atas Dilewakannya Prof Ermanto sebagai Datuak Rajo Malenggang

Selasa, 23 September 2025 - 20:00 WIB

Prof Ermanto Akan Dilewakan jadi Datuak, DPP PKPS Sampaikan Ucapan Selamat

Berita Terbaru

Kontribusi Ferry Irwandi Paradox kepada Pemerintah

Nasional

Kontribusi Ferry Irwandi Paradox kepada Pemerintah

Sabtu, 6 Des 2025 - 02:41 WIB

Pasukan Israel membunuh dua pria Palestina di Gaza utara

Nasional

Pasukan Israel membunuh dua pria Palestina di Gaza utara

Sabtu, 6 Des 2025 - 02:21 WIB

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Nasional

Temui Kelelawar Kecil yang Berburu Seperti Singa

Sabtu, 6 Des 2025 - 01:37 WIB