Dihadapan Diaspora Minang, Ketua Bundo Kanduang Tegaskan Pentingnya Pewarisan Bahasa Minang

Rabu, 6 Desember 2023 - 22:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDASAPULUAH.COM — Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat, Puti Reno Raudha Thaib, menegaskan pentingnya pewarisan bahasa Minang sebagai bagian tak terpisahkan dari nilai-nilai budaya Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Hal itu disampaikannya dalam diskusi budaya pada Pertemuan Minang Diaspora dan Bundo Kanduang se-Dunia yang digelar selama 10 hari, pada 3–13 Desember 2023 di Sumatera Barat.

Dalam pemaparannya, Puti Reno menyoroti makin memudarnya penggunaan bahasa Minang dalam kehidupan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menjelaskan bahwa ada tiga indikator utama yang perlu diperhatikan dalam menilai keberlangsungan bahasa Minang: apakah masih dituturkan, dibaca, dan ditulis.

“Apakah bahasa Minang masih dituturkan di dalam keluarga? Ini yang pertama. Saya melihat, terutama di kota-kota besar, ini sudah mulai hilang. Tapi di kampung-kampung, insyaallah masih bertahan,” ujar Puti Reno.

Selain itu, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap minimnya bahan bacaan berbahasa Minang yang tersedia saat ini.

Menurutnya, sangat sulit menemukan buku atau karya tulis yang menggunakan bahasa Minang.

“Yang kedua, membaca buku atau karya dalam bahasa Minang. Sekarang ini susah mencarinya, boleh dikatakan tidak ada lagi,” jelasnya.

Sementara untuk indikator ketiga, yaitu menulis dalam bahasa Minang, Puti Reno melihat hal tersebut juga semakin jarang dilakukan. Padahal, tutur, baca, dan tulis merupakan tiga pilar penting dalam menjaga eksistensi suatu bahasa.

Diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan yang secara khusus membahas pewarisan nilai-nilai budaya ABS-SBK dalam masyarakat Minangkabau, ditinjau dari aspek bahasa ibu.

Selain Puti Reno Raudha Thaib, acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh dan budayawan Minangkabau lainnya seperti Taufik Abdullah, Gusrizal Gazahar, Gusti Asnan, Shofwan Karim, Novri Latief, dan Afdhal Koto.

Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi para diaspora Minang dan Bundo Kanduang dari berbagai belahan dunia untuk memperkuat komitmen dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya Minangkabau kepada generasi mendatang, terutama melalui pelestarian bahasa sebagai salah satu unsur jati diri yang paling mendasar.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hendrajoni Hadiri Pengukuhan 13 Datuak di Surantih
Rang Batang Kape Baralek Gadang di Tanah Rantau
KAN Surantih Matangkan Persiapan Alek Nagari, 13 Datuak Akan Dilewakan
Rangkayo Minang Gelar Seminar Budaya, Bahas Tantangan Nilai dan Identitas Minangkabau Masa Kini
Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024
Mengenal Posisi dan Ragam Sumando di Minangkabau
Jaho, Nagari Tokoh
7 Bulan Usai Terima Gelar Adat Suku Panai, Sumando Rang Pasisia Ini Akhirnya Pecah Bintang

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 21:43 WIB

Hendrajoni Hadiri Pengukuhan 13 Datuak di Surantih

Sabtu, 19 Juli 2025 - 21:20 WIB

Rang Batang Kape Baralek Gadang di Tanah Rantau

Rabu, 16 Juli 2025 - 16:05 WIB

KAN Surantih Matangkan Persiapan Alek Nagari, 13 Datuak Akan Dilewakan

Minggu, 29 Juni 2025 - 10:10 WIB

Rangkayo Minang Gelar Seminar Budaya, Bahas Tantangan Nilai dan Identitas Minangkabau Masa Kini

Senin, 26 Mei 2025 - 11:50 WIB

Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024

Berita Terbaru

Adat

Hendrajoni Hadiri Pengukuhan 13 Datuak di Surantih

Sabtu, 26 Jul 2025 - 21:43 WIB