BANDASAPULUAH.COM – Dalam khazanah kehidupan masyarakat Minangkabau, posisi laki-laki memiliki kedudukan yang unik dan penuh makna.
Sebagaimana diungkapkan oleh Yulizal Yunus dalam Minangkabau Social Movement (2015), laki-laki Minangkabau mengemban dua peran penting sekaligus yaitu sebagai pemimpin rumah tangga (sebagai ayah) dan sumando dalam kerabat anak isterinya, dipihak lain
lelaki dewasa itu sebagai mamak di dalam kerabat ibunya.
Urang sumando, atau secara harfiah berarti “orang semenda”, merujuk pada seorang laki-laki yang datang dan menjadi tamu dalam rumah keluarga si isteri. Kedatangannya dan kehadirannya dalam keluarga itu disebabkan oleh ikatan perkawinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Daftar Isi:
Posisi Sumando di Minangkabau
Posisi Sumando di tengah keluarga istrinya dihormati dan sangat dipelihara hatinya baik-baik. Oleh karena itu, layanan terhadapnya bagai manatiang minyak panuah (menating minyak penuh). Yang artinya orang semenda itu harus dijaga perasaannya agar tidak tersinggung seperti orang membawa minyak dalam talam.
Bila tergoyang sedikit saja, maka minyak akan tumpah. Ibarat menjaga hati seorang tamu yang sangat dimuliakan. Demikian pula orang semenda dipandang sebagai tamu, bukan sebagai anggota kerabat.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya