ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
– Memasuki 15 bulan pemerintahan Prabowo Subianto, dinamika demokrasi di Indonesia menunjukkan pola yang unik.
Dominasi koalisi besar dalam lembaga legislatif telah menciptakan stabilitas politik yang luar biasa, namun di sisi lain memunculkan berbagai kebijakan yang dianggap tidak populer oleh masyarakat.
Kondisi DPR RI dalam setahun terakhir cenderung tenang tanpa konflik internal yang berarti.
Pengamat menilai, zona nyaman legislator merupakan hasil orkestrasi yang sangat apik pimpinan dewan.
Sosok Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad muncul sebagai sosok paling berpengaruh dalam mengendalikan arah kebijakan di Senayan.
Bahkan julukan Don Dasco pun dilontarkan masyarakat kepada pria yang juga menjabat Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini.
Perannya yang sangat sentral membuatnya mendapat label sebagai direktur di balik paduan suara anggota dewan dalam mengesahkan berbagai peraturan.
Istilah Kabinda dan Adidas
Laporan utama Majalah Tempo edisi Maret 2025 mengungkap adanya jaringan politik yang sangat solid di bawah kendali Dasco.
Istilah khusus seperti Kabinda dan Adidas muncul untuk mengidentifikasi lingkaran pengaruh wakil ketua.
Kabinda atau Kader Binaan Dasco adalah politisi yang mayoritas dari Partai Gerindra yang menempati posisi strategis di Dewan Pengurus (AKD).
Sedangkan Adidas atau Anak didik Dasco merupakan jaringan lintas partai politik yang setia mendukung arah dan strategi politik Dasco.
Jaringan ini tersebar luas mulai dari Komisi, Panitia Kerja (Panja), hingga Badan Legislatif (Baleg).
Kehadiran mereka memastikan setiap pembahasan undang-undang berjalan cepat dan efektif sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Pabrik Tindakan Tanpa Gangguan
Mengutip ulasan Bocoran Podcast Politik Alus, Baleg DPR RI kini seolah menjelma menjadi pabrik hukum sepanjang tahun 2025.
Peran Don Dasco adalah penentu nasib sebuah rancangan undang-undang (RUU), apakah akan bergerak cepat, terhenti, atau terhenti di tengah jalan.
Fenomena ini membawa warna baru dalam sejarah DPR RI. Masyarakat tak lagi menyaksikan hujan interupsi atau drama mematikan mikrofon saat membicarakan isu sensitif.
Segala dinamika politik dikelola secara jelas dan bersih oleh Dasco yang kini memegang kendali penuh di legislatif setelah Fadli Zon beralih tugas menjadi Menteri Kebudayaan.
Memasuki tahun 2026, publik kini menunggu apakah model kepemimpinan satu atap yang sangat efisien ini akan terus bertahan.
Meski memberikan kepastian hukum yang cepat, namun efektivitasnya tetap menjadi sorotan dalam perspektif demokrasi terkait fungsi kontrol dan keterlibatan masyarakat.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






