Ternyata Hubungan Fadila Mahasiswa UMM dan Bripka SA Tak Harmonis, Terungkap Motif Pembunuhannya

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ternyata Hubungan Fadila Mahasiswa UMM dan Bripka SA Tak Harmonis, Terungkap Motif Pembunuhannya

i

Ternyata Hubungan Fadila Mahasiswa UMM dan Bripka SA Tak Harmonis, Terungkap Motif Pembunuhannya

– Ayah mahasiswa Universitas Muhammaditah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21), Ramlan membeberkan hubungan putrinya dengan Bripka SA, menantunya.

Ramlan menjelaskan, hubungan korban dengan Bripka SA yang merupakan kakak iparnya memang tidak harmonis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak hanya dengan FAN, tapi juga dengan kakak tertuanya. FAN sering bertengkar dengan AS,” kata Ramlan, Rabu (17/12/2025).

Ramlan mengatakan, terduga pelaku merupakan kakak ipar korban berinisial Bripka AS, anggota polisi yang bertugas di Polsek Krucil Unit Propam.

Lebih lanjut, ia mengungkap keanehan seputar kematian putrinya.

Pertama, saat jenazah Faradila ditemukan di sungai sepanjang Jalan Raya Malang-Pasuruan, depan Pabrik PT Satoria, Selasa (16/12/2025).

Jenazah Faradila ditemukan tergeletak telentang dan mengenakan helm berwarna merah muda.

Sementara itu barang bawaannya hilang.

Helm tersebut bukan milik anak saya. Helm tersebut diduga baru dibeli di lokasi kejadian, ujarnya, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Berikutnya terkait rekaman CCTV di rumah kos korban. Saat itu, Fadila terlihat dijemput ojek online pada Selasa malam sekitar pukul 08.14 WIB.

Keanehan lainnya, rekaman CCTV memperlihatkan mobil double cab Strada Triton milik tersangka melaju hilir mudik di sekitar lokasi.

“Saya sendiri yang membeli mobil double kabin,” kata Ramlan.

Ramlan mengaku mendapat informasi awal dari Kapolres Pasuruan terkait penemuan jenazah putrinya.

Ramlan dihubungi dan mengabarkan bahwa korban ditemukan di selokan kawasan Pasuruan, sebelum akhirnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Korban diidentifikasi melalui sidik jari.

“FAN adalah anak ketiga saya, saat ini masih semester 3 Prodi Hukum UMM.”

“Diduga motifnya untuk menguasai harta benda. Ada juga bekas pencekikan di leher anak saya,” tegas Ramlan.

Baca Juga :  Pembaruan Cedera Minggu ke-15, Saran Awal 'Em/Sit' Em, Proyeksi Titik, dan Dampak Cuaca

Kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengidentifikasi korban sekaligus menangkap terduga pelaku berinisial Bripka AS.

Kasus ini diambil alih Polda Jatim.

Polda masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap tuntas motif dan kronologi dugaan pembunuhan yang melibatkan anggota polisi.

Sosok Bripka SA

Baca juga: Sosok Agus Wijaya, Ketua Sidang Sengketa Informasi Sertifikat Jokowi yang Tegur Bonatua Silalahi

Bripka SA merupakan kakak ipar korban, Faradila atau suami Husna (34).

Faradila masih memiliki kakak laki-laki tertua bernama Yanu (36).

Ayah korban, H Ramlan, mengaku hubungan Faradila dengan terduga pelaku, Bripka AS, tak harmonis.

Bahkan Bripka AS pun tak baik dengan kakak tertua korban, Yanu.

Ramlan terakhir kali berkomunikasi dengan korban 3 hari sebelum kejadian atau pada 14 Desember 2025.

Saat itu korban meminta untuk diisi token listrik. Sebab saat itu korban sedang berada di Malang.

“Sebelum anak saya ditemukan tewas, dari CCTV kosnya terlihat dijemput ojol. Kemudian saat mengetahui anak saya meninggal, pihak keluarga dihubungi Polres Pasuruan setelah identitasnya diketahui dari sidik jarinya,” kata Ramlan, Rabu (17/12/2025).

Setelah mengetahui anak bungsunya ditemukan tewas dan berada di RS Bhayangkara Watukosek, Sidoarjo, Ramlan kemudian memerintahkan kedua sopir pribadinya dan Bripka AS yang berada di rumahnya sendiri di Kecamatan Kraksaan.

“Motor dan helm anak saya masih ada di kosnya,” ujarnya.

Diduga ingin menguasai properti

Ramlah mengatakan, motif pembunuhan ini karena pelaku ingin menguasai harta benda.

“Anak saya ibarat bendahara keluarga,” jelas Ramlan.

Apalagi, kata Ramlan, saat ditemukan, beberapa barang milik Fadila seperti ponsel dan dompet berisi ATM tidak ditemukan.

Baca Juga :  Khloe dan Kris Ungkap Siapa yang Membayar Pesta Natal Kardashian Jenner

“Tapi ATMnya sudah diurus dan diblokir,” tutupnya.

kelakuan Bripka SA

Sebelum ditangkap Tim Jatanras Polda Jatim, Selasa (16/12/2025), Bripka AS yang merupakan anggota Mapolsek Krucil Polres Probolinggo rupanya mendatangi RS Bhayangkarra, Watukosek, Pasuruan tempat jenazah Faradila diautopsi.

Bripka AS mendatangi rumah sakit setelah diminta oleh orang tua korban yang juga mertua H Ramlan.

Saat itu, Bripka AS datang bersama dua sopir pribadi keluarga korban, yakni Samsul (40) dan Abdul (48). Namun ketiganya berangkat menggunakan kendaraan masing-masing.

Sesampainya di RS Bhayangkara, sambil menunggu hasil otopsi, Samsul menuju warung sekitar untuk makan.

Tak lama kemudian, Bripka AS datang bersama beberapa orang dari Polda Jatim.

“Saya bilang dia akan berangkat sebentar karena masih ada urusan di Polda. Seusai makan, saya mendapat kabar dia (Bripka AS) ditangkap tim Jatanras Polda Jatim,” kata Samsul, Rabu (17/12/2025).

Penangkapan tersebut terkonfirmasi dari rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jenazah korban di Desa/Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

“Rekaman CCTV yang berada tak jauh dari lokasi ditemukannya korban menunjukkan sebuah mobil Tryton double cabin berwarna merah dengan dopnya yang maju mundur. Mobil tersebut memang benar milik yang bersangkutan karena dibelikan oleh ayahnya (ayah korban),” jelas Samsul.

Samsul mengaku sempat menanyakan gerak-gerik Bripka SA kepada petugas kamar mayat sebelum ditangkap.

Ternyata Bripka SA sudah masuk ke kamar jenazah namun tidak melihat jenazah korban.

“Baru masuk kamar jenazah, tapi tidak melihat atau membuka kantong jenazah korban,” tutupnya.

Baca Juga :  Surat Edaran Pemecatan Gus Yahya Benar dan Sah

Kronologi Penemuan Jenazah Fadila

Penemuan jenazah Fadila pertama kali ditemukan oleh seorang petani jagung yang hendak berangkat ke sawah sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat memarkir kendaraannya di sekitar jembatan, saksi melihat sesosok tubuh perempuan di sungai kecil dan tidak bergerak.

Saksi kemudian menelepon warga lainnya sebelum akhirnya melaporkan temuannya ke Polsek Wonorejo.

Polisi yang mendapat laporan langsung mengamankan lokasi dengan memasang garis polisi untuk keperluan penyelidikan.

Kapolsek Wonorejo AKP Sugiyanto mengatakan, petugas Inafis Polres Pasuruan langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi awal.

Karena tidak ditemukan kartu identitas seperti KTP atau barang bukti lainnya di sekitar korban, petugas melakukan pemeriksaan sidik jari untuk mengetahui identitas gadis tersebut.

Hingga pemeriksaan awal rampung, identitas korban belum diketahui secara pasti, namun dipastikan berjenis kelamin perempuan dan berusia muda.

Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Adimas Firmansyah menjelaskan, pengungkapan identitas berhasil setelah tim Inafis mengidentifikasi sidik jari dan ciri fisik tertentu pada tubuh korban.

Salah satu ciri fisik menonjol yang ditemukan petugas adalah adanya tindikan di bagian pusar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban bernama Faradila Amalia Najwa (21), kelahiran 15 April 2004, beralamat di Dusun Taman, Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo.

Lebih lanjut Adimas menyatakan, korban merupakan putri Ramelan dan Siti.

Polisi juga telah menjalin komunikasi dengan keluarga korban untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut serta proses penyerahan jenazah kepada keluarga.

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ramalan bintang Anda untuk minggu depan: Singkirkan rasa tidak aman Anda dan lihat apa yang terjadi
Airtel Africa memanfaatkan Starlink milik Elon Musk untuk meluncurkan layanan langsung ke seluler di 14 pasar Afrika
Situs Berita Selebriti Mengabadikan Gelombang Baru Momen Karpet Merah di Kota-Kota Global
Pratinjau DrinkWise: NBL26 – Putaran 13, Game 1 v Illawarra Hawks
Joe Burrow, tentang masa depan bersama Bengals, mengatakan ‘hal-hal gila terjadi’
Justin Liles: Danau Superior bersiap menghadapi angin kencang, salju, dan angin kencang selama berhari-hari
Lumpuh Total Akibat Banjir, Kepala Desa Pantee Lhong Desak KemenPKP dan DPR Percepat Pemulihan
Bahkan Larian Divinity Terkena Dampak Naiknya Harga RAM