Walhi meminta Prabowo menindak tegas korporasi penyebab banjir di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 - 16:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Walhi meminta Prabowo menindak tegas korporasi penyebab banjir di Sumatera

i

Walhi meminta Prabowo menindak tegas korporasi penyebab banjir di Sumatera

WAHANA Untuk Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai permintaan maaf Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Aceh tidak akan ada artinya jika tidak dilakukan langkah perbaikan berupa penegakan hukum dan evaluasi izin-izin yang merusak lingkungan.

Ketua Bidang Kampanye Eksekutif Nasional Walhi Uli Arta Siagian mengatakan, presiden harus memimpin langsung penegakan hukum terhadap korporasi yang diduga berkontribusi terhadap banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar. “Presiden harus lebih serius dan tegas meminta menterinya dan kepolisian mengambil tindakan hukum yang komprehensif, tidak hanya satu gimmick,” kata Uli dalam siaran persnya, Minggu 14 Desember 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Permintaan maaf tersebut disampaikan Prabowo saat berkunjung ke Aceh Tamiang pada 12 Desember 2025. Ia meminta maaf karena jaringan listrik belum menyala pasca banjir besar. Diakuinya, situasi di lapangan sedang sulit. Dia memastikan pemerintah pusat akan turun tangan membantu pemerintah daerah.

Baca Juga :  Kim Jong-un Eksekusi 30 Pejabat Korea Utara Karena Kelalaian Banjir

Uli mengatakan, penegakan hukum yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, dan Kepolisian masih parsial. Beberapa langkah seperti pembekuan izin lingkungan, penyegelan, dan penyidikan baru terdengar di Sumatera Utara, sedangkan di Aceh dan Sumatera Barat belum terlihat.

Walhi mendesak Presiden memerintahkan evaluasi izin secara terbuka dan komprehensif, serta mencabut izin usaha yang terbukti merusak lingkungan dan berdampak buruk bagi masyarakat. Menurut Uli, pencabutan izin melalui sanksi administratif menjadi kunci keluar dari krisis ekologi yang terus berulang.

Ia menyoroti belum ada langkah perbaikan dari Kementerian ESDM dan Kementerian ATR/BPN, padahal temuan Walhi menunjukkan izin perkebunan dan pertambangan sawit berkontribusi besar terhadap penurunan kapasitas lingkungan. “Sampai saat ini kami belum mendengar adanya upaya penegakan hukum atau tindakan perbaikan yang dilakukan oleh Menteri ESDM, Menteri ATR/BPN,” kata Uli.

Baca Juga :  174 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Selain itu, Walhi meminta Presiden memastikan akuntabilitas korporasi dalam pemulihan lingkungan hidup dan meningkatkan moratorium izin hingga menghentikan penerbitan izin baru secara permanen. Presiden juga diminta mengevaluasi kinerja Kapolda dan Kapolda yang dinilai membiarkan aktivitas ilegal di kawasan hutan dan daerah aliran sungai.

Sebelumnya, Kementerian Kehutanan menyatakan tengah mengusut dugaan keterlibatan 12 perusahaan dalam kerusakan lingkungan pemicu banjir Sumatera. Menteri Raja Juli Antoni mengatakan penggeledahan dilakukan setelah ditemukan indikasi adanya aktivitas perusakan kawasan hutan dan daerah aliran sungai.

Tim Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan sedang melakukan penyidikan terhadap subjek hukum yang terindikasi turut andil dalam bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar, kata Raja Juli dalam rapat dengan Komisi IV DPR, Kamis, 4 Desember 2025.

Baca Juga :  Kementerian Sosial akan memberikan santunan kepada korban banjir Sumatera yang meninggal dunia dan mengalami luka berat sebesar itu

Dari hasil pemeriksaan awal, kata dia, ditemukan indikasi pelanggaran di 12 lokasi yang melibatkan perusahaan di Sumut. Raja Juli memastikan proses penegakan hukum terhadap para pihak akan segera dilakukan. Tim kami masih berada di lokasi untuk menyelidiki temuan tersebut dan mencari subjek hukum lain yang terlibat. Nanti hasil lengkapnya akan kami sampaikan ke Komisi IV dan masyarakat, ujarnya.

Ia menjelaskan, banjir besar yang melanda Sumatera tidak hanya disebabkan oleh cuaca ekstrem, tetapi juga rusaknya ekosistem di kawasan lingkungan strategis. Menurut dia, siklon tropis Senyar memperburuk kondisi daerah resapan air dan daerah aliran sungai yang sudah rusak.

Pilihan Editor: Siapa Panglima Penanggulangan Bencana Sumatera?

Agensi Digital JetMedia

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral Video Link Durasi 4 Menit 10 Detik dengan Tangan Diikat, Pelaku Diduga Karyawan Pabrik di Brebes
BGN: Kepala Daerah Bisa Merekomendasikan Pembubaran MBG Kitchen
Gugat Cerai Ridwan Kamil, Akun Instagram Zara Hilang!
Deforestasi Hilangkan 18 Lapangan Sepak Bola Hutan Per Menit ‎ – Tribun Rakyat
Mohamed vs Pizarro, dua teknisi yang saling counter di final: La Volpe
Hadiri Kasus Khusus Ijazah Palsu Jokowi, Wartawan Berharap Roy Suryo Cs Segera Ditahan
Paulina Goto merilis lagunya “Christmas with you” – Diario Basta!
Pertamina Hadirkan PLTS Tenda Pengungsi di Aceh Tamiang

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 14:30 WIB

Viral Video Link Durasi 4 Menit 10 Detik dengan Tangan Diikat, Pelaku Diduga Karyawan Pabrik di Brebes

Senin, 15 Desember 2025 - 14:09 WIB

BGN: Kepala Daerah Bisa Merekomendasikan Pembubaran MBG Kitchen

Senin, 15 Desember 2025 - 13:48 WIB

Gugat Cerai Ridwan Kamil, Akun Instagram Zara Hilang!

Senin, 15 Desember 2025 - 13:27 WIB

Deforestasi Hilangkan 18 Lapangan Sepak Bola Hutan Per Menit ‎ – Tribun Rakyat

Senin, 15 Desember 2025 - 13:06 WIB

Mohamed vs Pizarro, dua teknisi yang saling counter di final: La Volpe

Berita Terbaru

Gugat Cerai Ridwan Kamil, Akun Instagram Zara Hilang!

Nasional

Gugat Cerai Ridwan Kamil, Akun Instagram Zara Hilang!

Senin, 15 Des 2025 - 13:48 WIB