BANDASAPULUAH.COM – Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut ada ‘orang besar’ di balik isu ijazah palsu yang ditujukan kepadanya mendapat perhatian banyak pengamat.
Pengamat politik Universitas Nasional Selamat Ginting menyebut pernyataan tersebut menandakan Jokowi telah membunyikan terompet perang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Selamat Ginting, tudingan balik yang dilontarkan Jokowi mencerminkan bahwa politik kontemporer Indonesia kerap kali melibatkan narasi berupa manuver, reputasi, dan strategi kekuasaan dibandingkan hanya berfokus pada isu hukum atau fakta hukum dan permasalahan akademis.
Padahal ijazah adalah urusan akademis.
Menurut Selamat, tudingan Jokowi kemungkinan besar ditujukan untuk mengalihkan perhatian masyarakat dan kemudian membentuk interpretasi politik atas motivasi di balik kritik tersebut.
“Karena apa? Ini upaya menjaga legitimasi pribadi Jokowi,” ujarnya, dikutip dari siaran Bola Liar Kompas TV, Jumat (12/12/2025).
Usai Ijazah Jokowi, Kini Tim Roy Suryo dan Dokter Tifa Incar Ijazah Wapres Gibran
Usai Ijazah Jokowi, Kini Tim Roy Suryo dan Dokter Tifa Incar Ijazah Wapres Gibran
Selamat menilai wajar jika terompet perang dibunyikan dengan cara menuding.
“Dan ini bersifat spekulatif. Jadi menurut saya lonceng perang memang akan berbunyi di akhir tahun ini,” ujarnya.
Saat ini, partainya bergantung pada partai lain, di luar PSI, untuk menyikapi gencarnya perang yang diusung Jokowi.
“Kita pasti akan melihat perlawanan terselubung dari pihak-pihak di luar PSI terhadap pernyataan Presiden Jokowi,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan mengungkapkan ada agenda besar di balik isu ijazah palsu yang sudah berlangsung empat tahun ini.
Selama ini Jokowi bungkam dan tak banyak merespons karena yakin dengan ijazah asli yang dipegangnya.
Dia tidak menunjukkan ijazahnya karena dua alasan. Pertama, karena ada pengaduan di Bareskrim.
Yang kedua, saya dituduh punya ijazah palsu. Artinya, yang menuduh harus membuktikannya. Dalam hukum acara, siapa pun yang menuduh harus membuktikannya. ujarnya, dikutip dalam wawancara eksklusif Kompas TV, Selasa (9/12/2025).
Menurut Jokowi, tudingan ijazah palsu sebaiknya dibuktikan di pengadilan karena proses hukum akan terkesan adil.
“Karena yang menyerahkan ijazahku itu asli, kamu masih tidak percaya, apa?” kata Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi melihat ada agenda politik besar dan ada operasi politik sehingga persoalan ijazah palsu sudah bertahun-tahun tidak terselesaikan.
Menurut Jokowi, ada keinginan pihak tertentu untuk merendahkan dan merendahkan reputasinya.
“Padahal aku merasa tidak punya reputasi apa pun,” ucapnya sambil tersenyum.
Mengapa reputasinya harus diturunkan?
Jokowi menduga ada kepentingan politik di baliknya.
“Kenapa harus diejek, dijelek-jelekkan, dipermalukan, dihina, dituduh? Apa-apaan ini? Kalau hanya iseng pasti ada kepentingan politik di sana,” ujarnya.
Jokowi masih yakin ada oknum besar di balik isu ijazah palsu yang menimpanya.
“Saya yakin. Ya,” katanya.
Siapa pria besar itu?
“Iya menurutku mudah ditebak. Tapi (aku) tidak berusaha menyampaikannya,” jawabnya.
Menurut Jokowi, di tengah masa ekstrim seperti ini, sebaiknya kita konsentrasi pada hal-hal besar, demi strategi besar negara, demi kepentingan negara yang lebih besar.
“Misalnya tentang menghadapi masa-masa ekstrim, menghadapi masa-masa perubahan karena kecerdasan buatan, karena robot-robot humanoid. Jadi kita tidak boleh mengeluarkan banyak energi untuk hal-hal yang menurut saya sebenarnya hal-hal ringan,” ujarnya.
Tolak Mediasi, Siap Tunjukkan Ijazah di Pengadilan
Masih dalam wawancara eksklusif dengan Kompas TV, Jokowi pun menutup pintu mediasi dalam kasus tudingan ijazah palsu yang kini menjerat Roy Suryo dan kawan-kawan sebagai tersangka.
Menurut Jokowi, untuk pembelajaran bersama, ada baiknya kasus ini diselesaikan di ranah hukum.
Ya, untuk kita semua pelajari. Jangan mudah menuduh orang, jangan mudah menghina orang, memfitnah orang, mencemarkan nama baik seseorang, kata Jokowi, dikutip dari wawancara eksklusif Kompas TV, Selasa (9/12/2025).
Jokowi berharap demi penegakan hukum kasus ini bisa diputuskan di pengadilan.
“Akan lebih baik untuk pembelajaran kita semua,” ujarnya.
Jokowi pun berjanji akan menunjukkan ijazah aslinya di pengadilan.
“Iya, di situlah tempat terbaik untuk menunjukkan ijazah asli saya. Dari SD, SMP, SMA, Universitas, semuanya akan saya bawa,” tegasnya.
Jokowi khawatir jika isu ijazah palsu terus berlanjut akan menular ke menteri, presiden, gubernur, bupati, dan wali kota lain yang dituding ceroboh.
“Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua,” tegasnya
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






