Ucapan Cak Imin ‘Kami masih kuat’ saat menolak bantuan internasional membuat publik geram

Rabu, 10 Desember 2025 - 02:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ucapan Cak Imin 'Kami masih kuat' saat menolak bantuan internasional membuat publik geram

i

Ucapan Cak Imin 'Kami masih kuat' saat menolak bantuan internasional membuat publik geram

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BANDASAPULUAH.COM – Pernyataan Menteri Koordinator PMK Muhaimin Iskandar membenarkan hal tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bahwa Indonesia menolak bantuan internasional dengan alasan “kita masih kuat” langsung menyita perhatian publik.

Ucapan tersebut disampaikan di tengah salah satu bencana terbesar yang melanda Sumatera dalam dua dekade terakhir.

Selagi kita masih kuat, apa yang kita lakukan (menerima bantuan internasional)? “Kita masih kuat,” kata Cak Imin di hadapan awak media Kemensos di Jakarta, 8/12/2025 seperti dilansir BANDASAPULUAH.COM.

Perbedaan antara sikap optimis pemerintah dan skala bencana di lapangan terlihat jelas.

Data resmi yang dikeluarkan berbagai lembaga menunjukkan betapa sulitnya kondisi yang sebenarnya dihadapi masyarakat Sumatera.

Reuters melaporkan, sebanyak 950 orang tewas dan 274 lainnya masih hilang akibat rentetan banjir dan tanah longsor.

Baca Juga :  Buronan Sabu Jaringan Internasional Senilai Rp 5 Triliun Dewi Astutik Ditangkap di Kamboja

Kerusakan menyebar dari Aceh hingga Sumatera Barat, menyapu bersih pemukiman, menghancurkan jalan-jalan utama, dan memutus jaringan logistik penting.

Sementara itu, pemerintah pusat menegaskan kapasitas nasional masih memadai, baik dari segi pendanaan maupun sumber bantuan.

Namun laporan dari daerah menunjukkan kenyataan berbeda.

Sejumlah daerah dilaporkan kehabisan bahan bakar, terbatasnya akses pangan, dan minimnya pasokan air bersih untuk pengungsi.

Beberapa kabupaten disebut nyaris tak tersentuh bantuan karena jalur darat terputus total.

Pernyataan “kita masih kuat” akhirnya memicu perbincangan lebih luas. Kekuatan siapa yang dimaksud?

Apakah hal ini disebabkan oleh kapasitas administratif negara atau ketangguhan masyarakat di lapangan yang berjuang untuk menyelamatkan keluarganya?

Baca Juga :  Ternyata swasembada masih suka impor, 364.300 ton beras khusus industri masuk ke Indonesia

Laporan Reuters menyebut beberapa lokasi yang terkena dampak “kehabisan bahan bakar dan makanan,” menggambarkan keadaan darurat yang jauh dari aman.

Kondisi ini diperparah dengan besarnya kebutuhan pemulihan.

Pemerintah memperkirakan biaya rekonstruksi sebesar Rp51,8 triliun.

Angka yang membuat orang bertanya-tanya bagaimana beban sebesar itu bisa ditanggung tanpa tambahan dukungan internasional.

Di sisi lain, sejumlah pejabat menjelaskan penolakan bantuan luar negeri dilakukan demi alasan keamanan.

Kemandirian nasional dan memastikan pengelolaan bantuan tetap dikoordinasikan oleh negara.

Namun narasi tersebut sulit diterima oleh sebagian masyarakat yang telah melihat langsung sulitnya menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.

Video warga yang berteriak meminta persediaan pangan dan antrean panjang distribusi air bersih semakin memperkuat kekhawatiran banyak pihak

Apakah negara ini memang kuat atau justru kesulitan menutupi fakta di lapangan?

Baca Juga :  Meski diundang ke Singapura dengan tenang, tiba-tiba Jokowi jatuh sakit saat dipanggil pengadilan

Berbagai pengamat kebijakan menilai keputusan menutup pintu bantuan internasional bukan hanya soal logistik, tapi juga soal persepsi politik.

Di tengah tekanan masyarakat dan kerugian yang sangat besar, sikap pemerintah yang terlalu percaya diri dinilai berpotensi menunda pengobatan yang lebih cepat dan efektif.

Meski demikian, pemerintah masih punya waktu untuk melakukan evaluasi.

Situasi bencana berkembang dengan cepat, dan keputusan untuk membuka atau menutup akses terhadap bantuan asing tidak bersifat permanen.

Banyak pihak yang berharap pemerintah lebih mengutamakan keselamatan warga negara dibandingkan menjaga citra kuat di mata dunia.***

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga tiket Piala Dunia: Harga FIFA adalah ‘pengkhianatan monumental’ kata Suporter Sepak Bola Eropa
Kerjasama DPP & Orangtua Keluarga P3I Minangkabau Ranahminang ‎ – Tribun Rakyat
Hakim memerintahkan Kilmar Abrego Garcia dibebaskan dari tahanan ICE ‘segera’
Hamas: Ancaman Ben Gvir untuk menghancurkan kuburan Al-Qassam menunjukkan mentalitas balas dendam
John Cameron Mitchell Mengatur Kembalinya Broadway Dengan ‘Oh, Mary!’
Pemprov Jabar Gelar LSM Summit, Dorong Kerjasama dengan Ormas Asing
Disney, yang melakukan investasi $1 miliar di OpenAI, akan mengizinkan karakter pada generator video Sora AI-nya
Kentucky dilaporkan mempekerjakan Jay Bateman dari Texas A&M sebagai koordinator pertahanan barunya

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 23:44 WIB

Harga tiket Piala Dunia: Harga FIFA adalah ‘pengkhianatan monumental’ kata Suporter Sepak Bola Eropa

Kamis, 11 Desember 2025 - 23:23 WIB

Kerjasama DPP & Orangtua Keluarga P3I Minangkabau Ranahminang ‎ – Tribun Rakyat

Kamis, 11 Desember 2025 - 23:02 WIB

Hakim memerintahkan Kilmar Abrego Garcia dibebaskan dari tahanan ICE ‘segera’

Kamis, 11 Desember 2025 - 22:41 WIB

Hamas: Ancaman Ben Gvir untuk menghancurkan kuburan Al-Qassam menunjukkan mentalitas balas dendam

Kamis, 11 Desember 2025 - 22:20 WIB

John Cameron Mitchell Mengatur Kembalinya Broadway Dengan ‘Oh, Mary!’

Berita Terbaru