“Rumah bibimu” adalah sebuah cerita yang hanya diketahui oleh orang Suriah. Jadi bagaimana ceritanya? | berita

Selasa, 9 Desember 2025 - 19:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Rumah bibimu” adalah sebuah cerita yang hanya diketahui oleh orang Suriah. Jadi bagaimana ceritanya? | berita

i

“Rumah bibimu” adalah sebuah cerita yang hanya diketahui oleh orang Suriah. Jadi bagaimana ceritanya? | berita

Pada tanggal 8 Desember, saat perayaan ulang tahun pertama jatuhnya rezim Bashar al-Assad dan pembebasan Suriah, pihak administrasi Bandara Internasional Damaskus mengejutkan para pelancong yang kembali ke negara tersebut dengan membagikan kartu suvenir bertuliskan kalimat mengejutkan, “Yakinlah… mereka memindahkan rumah bibimu dari layanan“.

Ungkapan ini terkesan ambigu, namun bagi warga Suriah, ungkapan tersebut memiliki sejarah panjang ketakutan, kepahitan dan kenangan akan era kelam yang berakhir dengan jatuhnya kekuasaan keluarga Assad.

Pada masa rezim keluarga Assad, ungkapan populer “mereka membawanya ke rumah bibinya” adalah sebuah eufemisme yang mengacu pada penangkapan seseorang oleh badan intelijen, seringkali tanpa surat perintah pengadilan atau pemberitahuan kepada keluarga, kemudian dia tiba-tiba menghilang dari lingkungan sekitar, dan dihilangkan secara paksa selama bertahun-tahun atau selamanya.

Baca Juga :  Ilmuwan Menemukan Perubahan Otak Tersembunyi yang Memungkinkan Kebiasaan Terbentuk dengan Cepat

Baca juga

daftar 2 itemakhir daftar

Istilah yang muncul dari rahim rasa takut ini menjadi bagian dari sarkasme hitam yang digunakan warga Suriah untuk meringankan beban teror, dalam upaya menyampaikan berita paling keras dalam bahasa yang memadukan humor pahit dan kenyataan menyakitkan.

Kisah “rumah bibi” dikaitkan dengan bandara dan penyeberangan perbatasan, di mana beberapa orang yang kembali atau pelancong akan hilang dan dibawa langsung ke pusat interogasi.

Salah satu kasus yang paling terkenal adalah penulis Mustafa Khalifa, penulis novel “The Shell,” yang ditangkap di Bandara Internasional Damaskus sekembalinya dari Perancis dengan tuduhan menjadi anggota Ikhwanul Muslimin. Tuduhan ini membawanya ke Penjara Gurun Palmyra yang terkenal kejam, di mana dia menghabiskan 13 tahun hidupnya di balik tembok penjara tersebut.

Saat ini, setahun setelah pembebasan Suriah, istilah ini telah menjadi bagian dari ingatan akan ketakutan yang ingin disebarkan oleh warga Suriah.

Baca Juga :  Indonesia dan UEA memperdalam kerja sama melalui langkah-langkah yang stabil dan tidak mengganggu – BANDASAPULUAH.COM

Pesan simbolis

Penyebaran kalimat ini oleh pihak pengelola Bandara Damaskus dalam bentuk kartu peringatan bukanlah suatu kebetulan, melainkan sebuah pesan simbolis yang memiliki makna ganda: Yang pertama adalah bahwa masa “rumah bibimu” telah berakhir, dan bahwa penangkapan sewenang-wenang, “ghosting” keamanan dan keputusan untuk mencegah masuk ke negara tersebut telah menjadi masa lalu.

Kedua, warga Suriah mampu menghadapi sejarah kelam mereka dengan selera humor yang mengubah rasa sakit menjadi kenangan yang harus diatasi.

Di media sosial, para pengguna Twitter mengekspresikan interaksi mereka dengan inisiatif ini. Salah satu dari mereka berkata, “Sebuah kata yang hanya diketahui oleh warga Suriah. Ini adalah istilah yang dikaitkan dengan bekas penjara dan pusat penahanan intelijen Assad, dan saat ini kita melihatnya digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengungsi yang kembali.”

Yang lain menulis bahwa ungkapan tersebut – meskipun sekarang menggelikan – menyembunyikan air mata dan rasa sakit di baliknya, karena itu adalah simbol “lubang hitam” di mana siapa pun yang masuk tidak akan pernah kembali, dan jika dia melakukannya, dia akan kembali dengan luka dalam yang tidak akan sembuh.

Baca Juga :  Respons Keras Menhan Sjarie Soal Penyelundupan Nikel yang Dilakukan WN China di Bandara Khusus IWIP

Dengan demikian, ungkapan yang tadinya menakutkan berubah menjadi sebuah kartu yang menghadirkan campuran humor dan kebebasan, dalam sebuah adegan yang merangkum transisi Suriah dari masa penahanan dan ketakutan ke masa perayaan pembebasan dan berakhirnya era keluarga Assad dan aparat keamanan mereka yang represif.

Patut dicatat bahwa kepala Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah, Fadl Abdul Ghani, mengatakan bahwa meskipun penjara Assad dikosongkan dari narapidana, masih ada lebih dari 112.000 orang yang dihilangkan secara paksa di Suriah.

Abdul Ghani menekankan perlunya upaya mengungkap nasib orang hilang.

Agensi Digital JetMedia

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

UU Cipta Kerja yang dibanggakan Jokowi ternyata bikin negara merugi, Menkeu Purbaya: Rp 25 T per Tahun!
Tips Uang Cerdas untuk Menghindari Stres Belanja Saat Liburan dan Jebakan BNPL
‘Dia berikutnya’: Donald Trump mengancam Presiden Kolombia Gustavo Petro | Berita Donald Trump
Lensa Gravitasi Mengungkap Perubahan Perluasan Alam Semesta
Ferry Irwandi Galang Dana untuk Korban Bencana, Anggota DPR: Solidaritas Nasional
Es XXI Baru Muncul Saat Air Dihancurkan Hingga Tekanan Ekstrim
Jangan sampai hujan, nanti bingung
Pembunuhan Berencana, Bukan Bunuh Diri

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 10:44 WIB

UU Cipta Kerja yang dibanggakan Jokowi ternyata bikin negara merugi, Menkeu Purbaya: Rp 25 T per Tahun!

Kamis, 11 Desember 2025 - 10:22 WIB

Tips Uang Cerdas untuk Menghindari Stres Belanja Saat Liburan dan Jebakan BNPL

Kamis, 11 Desember 2025 - 10:01 WIB

‘Dia berikutnya’: Donald Trump mengancam Presiden Kolombia Gustavo Petro | Berita Donald Trump

Kamis, 11 Desember 2025 - 09:40 WIB

Lensa Gravitasi Mengungkap Perubahan Perluasan Alam Semesta

Kamis, 11 Desember 2025 - 09:19 WIB

Ferry Irwandi Galang Dana untuk Korban Bencana, Anggota DPR: Solidaritas Nasional

Berita Terbaru

Lensa Gravitasi Mengungkap Perubahan Perluasan Alam Semesta

Nasional

Lensa Gravitasi Mengungkap Perubahan Perluasan Alam Semesta

Kamis, 11 Des 2025 - 09:40 WIB