ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BANDASAPULUAH.COM – Polda Jawa Timur mulai mengusut dugaan pelecehan seksual terhadap santri yang dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Karomah Galis di kawasan Galis, Kabupaten Bangkalan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Telah diterima laporan (dari salah satu terduga korban pencabulan di Pondok Pesantren Nurul Karomah Galis), kata Kabid Humas Polda Jatim Kompol Jules Abraham Abast, Senin (7/12).
Penyidik Polda Jatim bergerak cepat mengungkap kebenaran kasus tersebut. Sejumlah saksi juga telah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencabulan di pesantren di Bangkalan.
Namun Kompol Jules belum membeberkan detailnya, karena proses penyelidikan masih berjalan.
“Saat ini sedang dilakukan penyelidikan. Beberapa saksi juga sudah diperiksa,” imbuhnya.
Belakangan ini, tudingan pencabulan yang dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Nurul Karomah Galis di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali menyulut kemarahan masyarakat.
Tak sedikit masyarakat yang menuntut tindakan cepat dari polisi. Apalagi, salah satu keluarga korban melaporkannya ke polisi dengan nomor LP/B/1727/XI/2025/SPKT/Polda Jatim pada Senin malam (1/12) pukul 21.30 WIB.
Laporan menyebutkan dugaan pencabulan terjadi pada Januari 2023 di Desa Peterongan, Kecamatan Galis, Bangkalan. Terduga pelaku berinisial UF merupakan guru mengaji di pesantren tersebut.
![]() |
| Umar Faruk (FA) Lora (Gus) diduga sebagai pelaku |
UF juga diketahui merupakan anak dari tokoh agama setempat. Kasus ini mencuat setelah salah satu korban berhasil melarikan diri dan kisahnya viral di media sosial. Yang mengejutkan, UF diduga menganiaya lebih dari 30 mahasiswi.
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.







