— Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan kesiapannya untuk dievaluasi secara menyeluruh menyusul bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumut, dan Sumbar dalam beberapa pekan terakhir.
Di tengah perhatian masyarakat terhadap penanganan bencana hidrometeorologi, Raja Juli mengatakan kritik merupakan bagian dari dinamika demokrasi sekaligus wujud harapan masyarakat terhadap kinerja kementeriannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Raja Juli mengatakan fokus utamanya tetap pada upaya mitigasi dan percepatan penanganan dampak bencana.
Tanggung jawab saya hanya bekerja sekeras yang saya bisa, kata politikus Partai Solidaritas Indonesia itu seraya menambahkan, masukan apa pun dari masyarakat akan dijadikan bahan refleksi dan perbaikan.
Sorotan terhadap kementeriannya semakin meningkat seiring meluasnya dampak banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi.
Namun, Raja Juli mengatakan seruan agar dirinya mundur dari jabatan merupakan bagian wajar dari kritik politik.
Dia menegaskan, jabatan menteri sepenuhnya menjadi kewenangan presiden.
Prakiraan Cuaca Sabtu 6 Desember, Tiga Wilayah Jakarta Potensi Hujan
Prakiraan Cuaca Sabtu 6 Desember, Tiga Wilayah Jakarta Potensi Hujan
Posisi saya sudah ditentukan. Pengangkatan dan pemberhentian ada di tangan presiden, ujarnya.
“Saya yakin kekuasaan itu milik Allah. Itu hak prerogratif kepala negara,” jelasnya lagi.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Rahmat Saleh menyinggung praktik yang terjadi di Filipina, ketika dua menteri negara memutuskan mundur karena merasa gagal dalam penanganan banjir.
Rahmat menyebut langkah tersebut sebagai bentuk keberanian moral sekaligus tanggung jawab etis dalam memegang jabatan publik.
“Tidak ada salahnya seorang menteri meninggalkan kursinya di pemerintahan.
Apalagi jika mereka tidak mampu menangani bencana. “Itu tugas yang mulia,” ujarnya dalam pertemuan tersebut.
Rapat kerja berlangsung dinamis dengan sejumlah anggota dewan yang meminta kejelasan strategi mitigasi jangka panjang pemerintah, termasuk penguatan tata kelola kawasan hutan dan pengendalian konversi lahan.
Selain itu, DPR meminta kementerian lebih proaktif memetakan titik rawan bencana dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.
Di tengah meningkatnya tekanan dan kritik, Raja Juli berulang kali menegaskan bahwa kementerian berupaya memperkuat sistem peringatan dini, memulihkan kawasan hulu, dan memperluas program rehabilitasi lahan dan hutan.
Dia memastikan evaluasi internal terus dilakukan, sambil menunggu arahan lebih lanjut dari Presiden terkait langkah strategis selanjutnya
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






