Mahasiswa Finlandia menyerukan universitas untuk memutuskan hubungan dengan Israel – BANDASAPULUAH.COM

Jumat, 5 Desember 2025 - 07:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mahasiswa Finlandia menyerukan universitas untuk memutuskan hubungan dengan Israel – RakyatPos.id

i

Mahasiswa Finlandia menyerukan universitas untuk memutuskan hubungan dengan Israel – RakyatPos.id

Gerakan Mahasiswa untuk Palestina di Finlandia mengadakan demonstrasi yang menyerukan universitas-universitas untuk memutuskan hubungan mereka dengan Israel, menurut lembaga penyiaran Yle, Anadolu melaporkan.

Mahasiswa di ibu kota Helsinki dan kota-kota lain berkumpul di kampus-kampus pada hari Rabu untuk mendesak pemerintah berkomitmen melakukan boikot akademis terhadap Israel dan mengakhiri hubungan keuangan dengan universitas-universitas Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebuah petisi yang dikeluarkan oleh gerakan tersebut mendesak Universitas Helsinki untuk memutuskan semua hubungan dengan institusi Israel, termasuk partisipasinya dalam 15 proyek penelitian Horizon Europe yang didanai oleh Uni Eropa.

Para mahasiswa mengatakan mengakhiri kolaborasi penelitian akan menunjukkan bahwa universitas-universitas Finlandia tidak akan mentolerir pelanggaran hak asasi manusia.

BACA: Presiden Finlandia mengutuk serangan Israel di Gaza sebagai pelanggaran hukum internasional

Pejabat dari Universitas Tampere dan Universitas Finlandia Timur mengatakan kepada Yle bahwa mereka tidak memiliki hubungan aktif dengan universitas-universitas Israel.

Baca Juga :  Pakar militer: Pendudukan Israel merebut wilayah baru di Gaza untuk ditawarkan sebagai kartu perundingan pada tahap kedua

Rabu malam, lima warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza selatan, yang menurut pihak berwenang Palestina merupakan pelanggaran lebih lanjut terhadap perjanjian gencatan senjata bulan Oktober.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina dan rencana rekonstruksi Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

Baca Juga :  Ilmuwan Mengatakan Waktu Sama Pentingnya dengan Diet dan Olahraga untuk Otak Anda

Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 70.000 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza.

BACA: Reaksi meningkat setelah Israel menyetujui Eurovision 2026, mendorong beberapa negara untuk menarik diri

Agensi Digital JetMedia

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

AI LISA UGM Tak Bisa Digunakan Setelah Sebut Jokowi Bukan Alumni, Salah?
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang
Hamas mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin geng yang didukung Israel di Gaza – BANDASAPULUAH.COM
Konon saat terjadi bencana yang ada hanya kegaduhan di media sosial
Buser Naga memburu pelaku penganiayaan terhadap ibu kandung di Pangkalpinang
Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini
Mahfud MD menilai PBNU kini sudah berubah seperti ‘PT. TIDAK’
Para Ilmuwan Telah Menemukan Organisme yang Melanggar Aturan Emas Biologi

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:59 WIB

AI LISA UGM Tak Bisa Digunakan Setelah Sebut Jokowi Bukan Alumni, Salah?

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:17 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:56 WIB

Hamas mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin geng yang didukung Israel di Gaza – BANDASAPULUAH.COM

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:35 WIB

Konon saat terjadi bencana yang ada hanya kegaduhan di media sosial

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:15 WIB

Buser Naga memburu pelaku penganiayaan terhadap ibu kandung di Pangkalpinang

Berita Terbaru